bakabar.com, BANJARMASIN – Nasib orang siapa yang tahu, mungkin itu pribahasa yang pas menggambarkan sosok Hafiz Ansyari, Trader Forex asal Banjarmasin.
Bermula dari kebingungan mencari pekerjaan selepas lulus dari salah satu perguruan tinggi negeri di Banjarmasin pada 2014 silam, Hafiz Ansyari mencoba peruntungan mencari potensi bisnis di Google.
“Walhasil, saya menemukan Trading Forex,” ucap Hafiz Ansyari menceritakan pengalamannya kepada bakabar.com, Sabtu (28/11) pagi.
Setelah menemukan Trading Forex, ia pun langsung mempelajarinya secara otodidak melalui Google.
Pertama kali, ia menggunakan akun demo yang disediakan salah satu broker untuk trader pemula.
Ia menyarankan kepada trader pemula agar tidak menggunakan akun real. Namun dianjurkan memakai fasilitas akun demo terlebih dahulu.
“Jadi tak mengeluarkan duit, tapi hanya memakai fasilitasnya demo. Artinya uangnya tidak real,” katanya.
Setelah memahami sistem kerja dari Trading Forex, ia memberikan diri memakai akun real. Adapun deposit awal yang dikucurkan yakni sebesar 100 dollar.
Jika dikonversi dengan nilai tukar rupiah saat itu yakni mencapai Rp 1,2 juta.
“Namanya masih belajar, otomatis profitnya naik turun. Terkadang dana 100 dolar tadi habis dan harus deposit lagi. Nanti naik lagi profitnya,” bebernya.
Setelah sekian lama, profitnya mulai stabil pada tahun 2018. Bahkan besaran profit berkisar antara 10-20 persen per bulan dari modal.
Ia pernah melakukan deposit ke salah satu broker sebesar 1.000 dollar atau dikonversi ke rupiah menjadi Rp 15 juta.
Dari situ, ia memperoleh profit sebesar 33.000 dollar atau setara Rp 500 juta.
“Alhamdulillah, saya sudah memberangkatkan umrah 7 anggota keluarga pada tahun 2019 kemarin,” cetusnya.
Ia mengatakan trading ini memiliki resiko besar, namun keuntungan yang besar pula. Kendati demikian, ia meresikokan 5-10 persen dari modal setiap transaksi.
“Jadi kita punya manajemen keuangan dan manajemen transaksi. Di mana per transaksi kita resikokan antara 5-10 persen,” pungkasnya.