News

Cerita Pilu dari Balangan, Mendadak Yatim Piatu Setelah Ortu Tewas Tersetrum

apahabar.com, PARINGIN – Kematian bisa datang kapan saja. Tak bisa dihindari, dan selalu menyisakan kepiluan. Seperti…

Featured-Image
Sahroni dan Susilawati meninggalkan dua anak yang masih di bawah umur. Foto: Ist

bakabar.com, PARINGIN – Kematian bisa datang kapan saja. Tak bisa dihindari, dan selalu menyisakan kepiluan.

Seperti yang menimpa kakak beradik asal Paringin, Kabupaten Balangan, Mahfud (7) dan Nafisa (1). Keduanya terpaksa yatim piatu setelah kedua orang tuanya meninggal dunia.

Ayah dan ibunya, Sahroni dan Susilawati tewas tersetrum saat memperbaiki atap rumah, Jumat kemarin (25/2).

Sehari-hari, Sahroni dan Susilawati bekerja sebagai pedagang toko kelontongan di area terminal Paringin, Kabupaten Balangan.

“Mereka meninggalkan 2 orang anak, saya tidak bisa membayangkan kejadian ini terjadi,” ucap Norsiah tetangga korban, Minggu (27/2).

Dulu, mereka tinggal berlima bersama ayah Sahroni. Kini hanya ada kakek yang menemani mereka berdua.

“Kasian padahal anaknya masih kecil. Saya melihat kalau pagi kakek menggendong dan mengajak jalan cucunya, saat Roni dan Susi berdagang di toko,” ucap Siti warga sekitar.

Di kalangan pembeli, Sahroni dikenal sebagai pribadi yang ramah tamah.

“Sangat ramah,” ucap Jaka warga Komplek 25, Kecamatan Paringin.

Pemakaman kedua orang tua Mahfud dan Nafisa dilakukan di kampung halaman, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Sabtu (26/2) kemarin.

Tak hanya kepiluan, kematian keduanya juga masih meninggalkan tanda tanya. Norsiah menjelaskan insiden maut itu terjadi sekitar pukul 10.30.

Saat itu Roni yang sedang memperbaiki parabola di atap rumahnya seketika tersetrum. Mengetahui peristiwa itu, sang istri berniat membantu.

“Dia naik ke atap berniat ingin membantu. Tanpa diduga ia juga ikut tersetrum," ungkap Norsiah.

Namun salah satu petugas PLN Paringin mengatakan bahwa kabel listrik yang ada di atas atap rumah bukanlah satu-satunya pemicu korban tewas ketika tersentuh.

"Kemungkinan ada bagian luar kabel yang terkelupas, mungkin akibat gesekan dengan atap yang terbuat dari besi seng," ucapnya

Soal ini, Kapolsek Paringin, Ipda Eko Budi Mulyono memastikan penyelidikan penyebab kematian Sahroni dan Susi terus digelar penyidik.

“Sementara diduga karena tersetrum arus listrik, penyelidikan masih bergulir,” ujar Eko.

Perbaiki Parabola di Atap Rumah, Tragis! Pasutri Asal Paringin Mati Tersetrum



Komentar
Banner
Banner