Hot Borneo

Cek Fakta, Tipu-tipu Bandar Arisan Miliaran di Banjarmasin Benar Istri Jendral?

apahabar.com, BANJARMASIN – FB (42) ditangkap polisi atas kasus penipuan dan penggelapan arisan bernilai miliaran rupiah…

Featured-Image
FB (42) saat diiringi penyidik Ditreskrimum Polda Kalsel di Bandara Internasional Syamsudin Noor, Banjarbaru. Foto-Istimewa.

bakabar.com, BANJARMASIN – FB (42) ditangkap polisi atas kasus penipuan dan penggelapan arisan bernilai miliaran rupiah di Banjarmasin.

Wanita itu ditangkap dalam pelariannya oleh jajaran penyidik Ditreskrimum Polda Kalsel di salah satu apartemen di Kota Malang, Kamis (21/7) lalu.

Tak hanya menggelapkan duit arisan, warga Jalan Pramuka itu juga disebut-sebut mengaku sebagai istri dari seorang jenderal. Lantas benarkah demikian?

Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa’i menepis hal tersebut. Dia memastikan bahwa pengakuan FB itu bohong.

“Nggak ada itu. Dari keterangan pelaku tidak benar dia istri jenderal,” jelas Rifa’i saat dikonfirmasi, Minggu (24/7).

Dijelaskan Rifa’i bahwa pengakuan FB sebagian istri seorang jenderal hanya dibuat-buat. Tujuan agar korbannya menjadi yakin ikut arisan yang dia bandari.

“Itu hanya agar orang lebih yakin dan percaya terhadap pelaku saat mengajak peserta arisan,” ucap Rifa'i.

Hingga saat ini proses penyelidikan kasus penipuan dan penggelapan arisan ini masih ditangani Subdit I Ditreskrimum Polda Kalsel.

“Prosesnya pemeriksaan saksi, gelar, kemudian penetapan tersangka,” kata Direktur Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Hendri Budiman pada Jumat (22/7).

Total Kerugian Korban

Sebelumnya, FB dilaporkan 9 korban arisannya ke Polda Kalsel pada awal Juni silam setelah menghilang, dan tak dapat dihubungi lagi.

“Jumlah korban yang sebelumnya membuat laporan totalnya ada sembilan orang,” ujar kuasa hukum para korban, M Ilham Fiqri.

Dijelaskan Ilham, dari hasil kalkulasi akibat berbuat FB total kerugian yang dialami para korban mencapai Rp1,4 miliar lebih. “Tepatnya Rp1,425 miliar,” sebut Ilham.

Adapun salah seorang korban, Mira Febrianti menceritakan kronologis awal hingga menjadi korban arisan FB.

Pengakuan Mira, dia tergiur bergabung menjadi peserta arisan sejak November 2021. Diajak lewat telepon dan WhatsApp.

Dia pun percaya ikut arisan karena kawan-kawannya juga bergabung. “Ini murni arisan. Nggak ada bunga. Tapi ternyata bandarnya bermasalah,” ucapnya.

Sekitar 7 bulan berjalan, Mira mengaku sudah menyetorkan duit arisan sebanyak Rp295 juta. Sialnya hingga saat ini Mira tak pernah mendapatkan uang arisan.

Sialnya selama rentang waktu itu namanya tak pernah muncul saat pengundian arisan.

“Indikasinya yang jatuh itu juga nama peserta fiktif. 25 Mei terakhir komunikasi sebelum nggak bisa lagi dihubungi,” terangnya.

Lantas mengapa begitu percaya dengan pelaku? Mereka kata Mira, sebelumnya pernah bertemu dengan FB. Namun hanya satu kali.

“Sisanya cuma ketemu via online karena kesibukan masing-masing,” imbuhnya.

Senada dengan Mira, Nur Listiqomah mengaku sudah menyetorkan uang total Rp 175 juta dan juga belum pernah namanya muncul saat pengundian pemenang arisan.

Kecurigaan pun kian kuat bahwa FB bertindak curang setelah kerap membuat berbagai alasan untuk menunda pengundian arisan.

“Alasan terakhir karena sedang umroh. Setelah itu nggak bisa dihubungi lagi. Medsos juga dinonaktifkan,” ujar wanita yang akrab disapa Iis ini.

Dengan tertangkapnya FB mereka pun cukup merasa lega. Tentu para korban berharap kerugian yang mereka alami dapat dikembalikan.

“Harapannya duit kami kembali. Kalaupun nggak bisa setidaknya dia (FB) dapat hukuman yang setimpal,” harap Iis.

Sementara itu, Dikonfirmasi terpisah Direktur Reskrimum Polda Kalsel, Kombes Pol Hendri Budiman membenarkan ihwal penangkapan FB.

“Sudah ditahan. Ditangkap di Malang,” ujar Hendri.

Selanjutnya kata Hendri, pihaknya akan segera melakukan proses penyelidikan lebih lanjut, mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan kepastian hukum dalam perkara ini.

“Prosesnya pemeriksaan saksi, gelar, kemudian penetapan tersangka,” pungkasnya.

Komentar
Banner
Banner