bakabar.com, BALIKPAPAN – Pascaviralnya pernyataan Gubernur Kaltim, Isran Noor yang melarang warga untuk mudik baik antar kota maupun Provinsi kecuali bisa menerobos menjadi buah bibir. Meski begitu kata-kata Isran bukan isapan jempol belaka.
Tahun sebelumnya terdapat kejadian sekelompok pemudik yang nekat naik ke kapal dengan menumpang di dalam truk sembako. Namun aksinya ketahuan dan terpaksa diturunkan dari kapal yang telah berlabuh dari Pelabuhan Semayang, Balikpapan ke kapal milik TNI Angkatan Laut dan Satpolairud Polresta Balikpapan.
Mengantisipasi hal itu, Pelindo IV Balikpapan bersama pihak terkait telah membangun posko pemantauan para penumpang di Pelabuhan Semayang. Nantinya petugas akan melakukan pemeriksaan super ketat terhadap setiap kendaraan yang hendak naik ke kapal.
“Terkait dengan antisipasinya, untuk yang mencoba-coba mudik cari kesempatan itu semuanya nanti dilakukan pengecekan. Khususnya truk yang membawa sembako, yang membawa barang dari luar Balikpapan maupun sebaliknya itu tetap ada pengecekan,” kata Fanny Herling, Manajer Pelayanan Barang Pelindo Balikpapan ditemui di kantornya pada Rabu (5/5).
Tak hanya itu saja, pemeriksaan juga kembali dilakukan sesaat kendaraan hendak naik ke atas kapal. Petugas membatasi jumlah orang yang naik didalam kendaraan yakni maksimal dua orang.
“Lalu pada saat naik kapal pun dicek lagi. Dimana mobil atau truk yang yang diizinkan itu hanya sopir dan kernet. Itupun kernet nya kami cek apakah beneran kernet atau bukan,” tuturnya.
Semua pihak terkait akan terlibat dalam mengantisipasi adanya pemudik yang mencoba menerobos agar bisa kembali ke kampungnya. Pihaknya tak segan-segan akan menurunkan penumpang tersebut atau memulangkan bila terdapat pemudik yang mencoba naik ke kapal.
“Kami antisipasi dengan Tim untuk melakukan pengecekan di pintu masuk pelabuhan. Kalau nanti ditemukan ada yang nekat menerobos mudik kami pasti akan pulangkan,” pungkasnya.