bakabar.com, JAKARTA – Nama Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Lembong atau Tom Lembong kerap disebut-sebut cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka dalam debat keempat Cawapres, Minggu (21/1) malam tadi.
Dalam debat, Gibran menyentil cawapres nomor urut 01, Muhaimin Iskandar yang sedang menyontek catatan dari Tom Lembong tersebut.
Buntut dari hal tersebut, Tom Lembong angkat suara terkait namanya yang sering disebut-sebut Gibran dalam debat keempat cawapres itu.
Bahkan, ia mengatakan dirinya selama tujuh tahun telah memberikan masukan terhadap Presiden Jokowi yang merupakan ayah dari Gibran Rakabuming Raka.
Baca Juga: Dituding Nyontek Catatan Tom Lembong, Cak Imin: Rupanya Ada yang Rindu
“Saya sangat mengapresiasi ucapan mas Gibran yang berkali-kali menyebut nama saya. ya tentunya, selama 7 tahun saya membuat cotekan dan menulis pidato, dan materi bicara bagi ayahnya, pak Presiden,” ujar Tom Lembong di Jakarta, dikutip Senin (22/1).
Kendati demikian, Tom santai menanggapi celotehan Gibran yang sering menyebut namanya di dalam tersebut.
Ia juga menilai bahwa ada kesan rindu dalam diri Gibran terhadap dirinya yang kini sudah tak lagi bagian dari pemerintah Presiden Jokowi.
“Saya bisa mendeteksi sebuah rasa rindu mungkin ya, bahwa saya tidak lagi di situ, untuk memberikan masukan-masukan yang berkualitas. Tapi sekarang yang menerima manfaat dari masukan saya adalah Pak Anies dan Pak Muhaimin,” jelasnya.
Baca Juga: Siapa Tom Lembong? Timses AMIN yang Namanya Berkali-kali Disebut Gibran di Debat Cawapres ke-4
Biar tahu saja, Tom Lembong sebelumnya pernah menduduki beberapa jabatan kursi menteri kabinet pada masa pemerintah Presiden Jokowi.
Thomas Lembong dipercaya Jokowi sebagai menteri perdagangan pada 2015-2016. Ia kembali dipercaya masuk kabinet dengan menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), sekarang menjadi Kementerian Investasi, pada 2016-2019.
Bahkan, sebelum menduduki jabatan menteri di kabinet Jokowi. Tom Lembong pernah menjadi penasihat ekonomi dan penulis pidato untuk Jokowi saat menjadi Gubernur DKI.
