bakabar.com, BANJARMASIN - Debat pamungkas pemilihan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) di Gedung Chandra Banjarmasin, berjalan cukup sengit, Minggu (17/11) malam.
Masing-masing Paslon baik nomor urut 1 H Muhidin-Hasnuryadi Sulaiman maupun nomor urut 2 Raudhatul Jannah-Rozanie Himawan saling beradu argumen di debat terakhir kali ini.
Cukup menarik, ketika calon wakil gubernur nomor urut 1 Hasnuryadi Sulaiman menunggang soal salah satu dampak buruk terjadinya korupsi di suatu daerah.
Menurutnya korupsi menjadi salah satu penyebab investor enggan untuk masuk menanamkan modalnya. “Jadi pemerintahannya harus bersih terlebih dahulu,” kata Hasnur.
Pernyataan itu disampaikan Hasnur saat menanggapi pertanyaan soal rencana pembangunan infrastruktur guna mendukung pengembangan transportasi di Kalsel.
Dalam penyampaiannya Paslon nomor urut 1 menyampaikan sejumlah rencana pembanguan yang bakal dilaksanakan apabila nantinya terpilih.
Di antaranya melanjutkan rencana pembangunan kereta api, jembatan penghubung Pulau Laut, membangaun pelabuhan dan stadion bertaraf internasional.
Selain itu, paslon yang memiliki slogan bekerja bersama merangkul semua ini juga menjanjikan pembangunan jalan lintas tengah yang menghubungkan Kota Banjarbaru dengan enam kabupaten di wilayah Banua Anam.
"Termasuk peningkatan transportasi publik, pembangunan pesantren modern terpadu, dan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, serta jaminan sosial," ujar Hasnur.
Sementara itu, Paslon nomor urut 2, Raudatul Jannah-Akhmad Rozanie, mengaku tema debat kedua ini berkesesuaian dengan visi dan misi mereka.
Calon Gubernur Raudhatul Jannah atau yang akrab disapa Acil Odah bilang, apabila terpilih nanti mereka akan selalu berusaha memberikan kontribusi terbaik untuk pembangunan Banua.
"Kami tidak akan lelah mengingatkan visi Banua Maju Indonesia Emas adalah kristalisasi dari kesadaran kami bahwa Kalimantan Selatan siap memberikan kontribusi terbaik dalam usaha pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten kota," ujarnya.
Raudatul Jannah melanjutkan, sesuai cita-cita Indonesia Emas, maka masyarakat Kalsel haruslah dicerdaskan dengan meningkatkan pembangunan kualitas pendidikan.
"Dasar dari setiap persoalan pembangunan daerah ada tiga, yaitu manusianya, infrastruktur, dan sistem yang mengaturnya atau pemerintah yang mengaturnya yang di dalamnya ada program, kemudian regulasi, kebijakan dalam pembangunan," ucap Acil Odah.