apahabarm.com, BANJARMASIN – Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kalimantan Selatan (Kalsel) fokus mengoptimalkan wakaf uang di wilayah Kalsel. Salah satu caranya, dengan memanfaatkan teknologi atau wakaf online.
“Kita memiliki kekuatan, aspek yang sangat mendukung dari segi sosiologis, teologis, dan SDM. Karena semua kita sudah tau makna wakaf itu seperti apa,” kata Ketua Pewrwakilam BWI Kalsel, Fadly Mansor usai serimoni penandatanganan MoU Gerakan Kalsel Berwakaf bersama Kantor Perwakilan Kementerian Agama Kalsel, Hotel Arya Barito, Jalam MT Hariyono, Banjarmasin, Rabu (26/8).
Fadly menjelaskan, masyarakat Kalsel dengan 75 persen populasi muslim, paham betul makna wakaf itu sendiri. Hanya saja masih perlu disosialisasikan tempat-tempat untuk berwakaf.
Menurutnya Kalsel bisa meniru salah satu provinsi di Pulau Sumatera yang membuat regulasi tentang wakaf lewat Perda atau Pergub.
“Di Padang, itu sangat maju sekali, mereka ada Perda dan surat edaran Gubernur. (Tentang wakaf) Barang kali ini dapat kita kedepankan di masa yang akan datang,” sambungnya.
Maka dari itu salah satu upaya BWI menggandeng Kemenag Kalsel adalah untuk mengoptimalkan sosialisasi pada masyarakat lewat para penyuluh Kemenag. Untuk mempermudah, BWI menerapkan sistem wakaf digital.
Sementara, Kepala Kemenag Kalsel, Noor Fahmi mendukung upaya peningkatakan wakaf uang tersebut. Dia menilai, perlu upaya sosialisasi yanh masif di masyarakat bahawa ada tempat wakaf yang betul-betuk bisa mengelola itu.
“Selama ini kita lebih mengintenaifkan masyarakat untuk gerakan berwakaf uang,” ungkapnya.
Harap Fahmi, kerja sama yang menyentuh hingga lapisan masyarakat di desa-desa ini bias makin masif.
Editor: Syarif