Banjarmasin Hits

Buntut Penolakan Pembangunan TPS 3R, Warga Grand Batuah Mahatama dan Pemkot Banjarmasin Bertemu!

Pemkot Banjarmasin dan warga Kompleks Grand Batuah Mahatama melakukan mediasi buntut aksi penolakan pembangunan TPS 3R di pemukiman mereka.

Featured-Image
Momentum Hari Jadi (Harjad) ke 497 Kota Banjarmasin diwarnai dengan aksi penolakan warga Komplek Grand Batuah Mahatama, Kelurahan Tanjung Pagar Banjarmasin Selatan. Foro-apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Pemkot Banjarmasin dan warga Kompleks Grand Batuah Mahatama melakukan mediasi buntut aksi penolakan pembangunan tempat pengelolaan sampah reduce, reuse, and recycle (TPS 3R) di pemukiman mereka.

Pada pertemuan itu, Pemkot Banjarmasin diwakili oleh jajaran Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), dan Kelurahan Tanjung Pagar.

Mediasi itu berlangsung di kantor Kecamatan Banjarmasin Selatan, Rabu (27/9/2023) siang.

Dari hasil mediasi, Hasbian Anshari, selaku perwakilan warga Kompleks Grand Batuah Mahatama mengatakan, pihaknya masih belum menyetujui pembangunan TPS 3R.

"Hasil pertemuan ini akan kami rembukkan terlebih dahulu sebelum mengambil kesepakatan," ujarnya ditemui usai mediasi.

Dikatakannya, alasan tak mau langsung setuju lantaran warga khawatir kondisi TPS 3R yang akan dibangun ini nantinya akan bernasib sama seperti TPS 3R di tempat lain, yang sampahnya kerap berserakan hingga ke jalan, serta menimbulkan bau tak sedap di pemukiman mereka.

"Kami khawatir kalau pengelolaannya tidak baik, justru menimbulkan banyak hal negatif," katanya.

Selain itu, kata dia, titik lokasi yang akan menjadi tempat pembangunan TPS 3R di sana juga dinilainya tidak ideal.

"Terlalu dekat dengan rumah warga, tidak sampai 50 meter," tekannya.

Begitu pun mengenai kebutuhan, pembangunan TPS 3R di sana, juga dirasa belum terlalu urgen.

"TPS 3R juga dirasa tidak mendesak. Karena warga kami masih bisa membuang sampahnya sendiri di TPS yang jaraknya juga tidak terlalu jauh," bebernya.

"Sebenarnya bisa saja Pemkot Banjarmasin hanya menyediakan tempat penampungan sementara saja, nanti warga yang membuangnya ke TPS terdekat," sambungnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah, di DLH Banjarmasin, Marzuki menegaskan, pembangunan akan tetap dilanjutkan, tapi dengan beberapa catatan.

"Warga itu menyoroti tentang pengelolaannya. Khawatir bau, khawatir sampahnya berhamburan, dan sebagainya. Mengenai itu, nanti berproses. Semua tanggung jawab pengelolaan akan kita kembalikan juga ke warga. Jadi sama-sama mengawasi. Kalau tidak sesuai SOP akan kita tegur atau kita ganti orangnya," papar Jack, sapaan akrabnya.

"Mereka juga ingin komitmen ini dibuat secara tertulis. Kami [Pemkot Banjarmasin] juga tidak masalah. Karena ini kan demi kebaikan bersama, TPS 3R dibangun untuk melayani sampah di wilayah mereka," tandasnya.

Warga Grand Batuah Mahatama dan Pemkot Banjarmasin melakukan mediasi. Foto: bakabar.com/Riyad.
Warga Grand Batuah Mahatama dan Pemkot Banjarmasin melakukan mediasi. Foto: bakabar.com/Riyad.
Editor


Komentar
Banner
Banner