bakabar.com, BANJARMASIN - Tewasnya seorang pemuda dorong motor sejauh 7 kilometer di Banjarbaru berbuntut panjang. Bukan mustahil atas kasus itu Kapolresta Banjarbaru maupun kasatlantas bakal dipanggil Propam Polda Kalsel.
Kabid Propam Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kombes Pol Djaka Suprihanta mengaku sudah mengetahui informasi kejadian tersebut.
Ditanya, apakah kemunkinan Propam Polda Kalsel melakukan pemanggilan Kapolresta Banjabaru dan Kasatlantas? Djaka bilang, dirinya akan mempelajari kasus itu terlebih dahulu.
"Saya pelajari dulu dari info kasus yang masuk ke saya," ujarnya singkat, Senin (13/3).
Terpisah, Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Moch Rifa'i memastikan bahwa Polda akan menurunkan Tim Bidpropam guna mencari tahu apakah ada pelanggaran yang terjadi dalam kegiatan tersebut.
"Tadi saya langsung menghadap Kapolda. Tim dari Propam Polda akan turun untuk mengecek kalau memang ada kekeliruan ada kesalahan ada salah prosedur kita akan usut. Kita akan tindak dan proses," ucapnya.
Rifa'i masih belum bisa memastikan penyebab tewasnya MAA. "Mungkin karena kelelahan, mungkin fisiknya atau ada penyakit bawaan kita nggak tahu. Nanti akan kita cek semua," jelasnya.
Dikatakan Rifa'i, bahwa MAA sempat dilarikan ke Rumah Sakit Idaman Banjarbaru setelah jatuh pingsan saat mendorong motor.
Baca Juga: Tragis! Sanksi Balap Liar di Kegubernuran Kalsel Banjarbaru Makan Korban Tewas
"Dia (MAA) pingsan dibawa ke Rumah Sakit Idaman dan dinyatakan meninggal oleh dokter. Apapun penyebabnya nanti kita lihat hasil lab pemeriksaan dokter," ucapnya.
Rifa'i mengklaim, dari laporan sementara yang diterima Polda Kalsel dari Polresta Banjarbaru bahwa pelaksanaan giat penertiban balap liar tersebut sudah sesuai SOP yang berlaku.
"SOP nya sudah betul. Kita sudah ada surat perintah. Makanya tim gabungan itu juga ada dengan polsek. Laporan Kapolres sudah sesuai SOP. Tapi tetap dari Polda akan cek," katanya.
Dijelaskan bahwa penertiban balapan liar yang dilakukan tersebut menyusul banyaknya keluhan masyarakat yang merasa resah dengan aktivitas para remaja tersebut.
"Jumlah laka (kecelakaan) di Banjarbaru banyak terjadi itu karena dipengaruhi kegiatan balapan liar ini. Terlebih ini menjelang Ramadhan. Laporan masyarakat itu jadi dasar giat operasi," tandasnya.
Baca Juga: Pemuda Tewas Dorong Motor di Banjarbaru, Pengamat Desak Kapolres Diperiksa!
Kapolresta Banjarbaru Pastikan Tak Ada Kekerasan
Kapolresta Banjarbaru, AKBP Dody H Kusumah buka suara menanggapi kasus tewasnya MAA. Dia memastikan berdasarkan hasil visum yang disaksikan langsung keluarga MAA tak ada kekerasan yang terjadi terhadap MAA.
"Untuk korban juga sudah dilakukan visum yang disaksikan langsung oleh ibu kandung korban dan beberapa keluarga korban yang lain dan berdasarkan hasil visum yang dilakukan oleh dokter di rumah sakit tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban," jelasnya melalui pernyataan tertulis.
Selain itu, Dody bilang saat pendorongan pihaknya juga melaksanakan istirahat beberapa kali. Termasuk memberikan minum air mineral.
Petugas juga tak ada memforsir tenaga secara berlebihan. Dimana saat itu bagi yang kelelahan termasuk perempuan dibantu petugas.
"Istirahat sampai beberapa kali sambil menunggu yang ketinggalan. dan saat istirahat kita juga memberikan minuman air mineral gelas kepada mereka dan ada juga anggota yang ikut membantu mendorong kendaraan mereka dan untuk adek-adek perempuan dan mereka yang kelelahan kita bantu angkut duluan ke polres dengan menggunakan kendaraan," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang pemuda berinisial MAA (24) tewas diduga usai mendapat sanksi mendorong motor.
MAA mendapat sanksi bersama 245 pemotor lainya lantaran kedapatan balapan liar di kawasan Gubernuran Kalsel, Banjarbaru pada Jumat (10/3) sore.
Para pelaku balap liar disuruh jalan kaki sambil dorong motor sejauh 7 dari Gubernuran Kalsel menuju Mapolres Banjarbaru.