bakabar.com, JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir memperkirakan laba bersih konsolidasian BUMN mencapai Rp303,7 triliun (unaudited) pada 2022. Selain itu, hal yang sangat menggembirakan adalah transformasi BUMN yang sudah didorong hampir mencapai 70 - 75 persen, yang berarti tinggal 25 persen lagi.
“Nanti kalau diaudit pasti ada kurang lebihnya sekitar Rp 303,7 triliun, artinya ada peningkatan yang sangat signifikan sebesar dibandingkan tahun lalu,” ujarnya saat rapat kerja (Raker) dengan komisi VI DPR di Senin (13/2).
Pada laba konsolidasi tahun 2021, pencapaian BUMN sebesar Rp124,7 triliun, artinya ada kenaikan Rp179 triliun jika dibandingkan dengan tahun 2022. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan kinerja BUMN selama tahun 2023, sehingga mampu memberikan peningkatan laba.
“Konteks yang lebih mendalam, hari ini soal kinerja seluruh perusahaan BUMN maupun supervisi yang kami lakukan. Ini masih belum diaudit dan masih ada koreksi,” jelasnya.
Erick juga memaparkan, selain adanya peningkatan laba, BUMN juga mengalami kenaikan pada aset. Terjadi kenaikan aset BUMN dari Rp8.978 triliun pada 2021 menjadi Rp9.867 triliun pada 2022.
Hal yang sama juga terjadi pada ekuitas BUMN yangmengalami kenaikan dari Rp2.778 triliun pada 2021 menjadi Rp 3.150 triliun pada 2022. Termasuk pendapatan yang mencapai Rp2.613 triliun pada 2022 dari sebelumnya sebesar Rp2.292 triliun di tahun 2021.
Erick mengingatkan capaian tersebut mungkin tidak akan tercapai pada tahun 2023, mengingat banyaknya ancaman ekonomi yang akan dirasakan secara global.
“Apakah bisa meningkat tinggi lagi pada 2023, kita tahu ini tahun politik nanti dipikir sudah tidak serius kerja, padahal memang konsolidasinya sudah mencapai 70 persen,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Aria Bima mengatakan bahwa Komisi VI DPR RI mengapresiasi Kementerian BUMN yang telah melaksanakan transformasi sehingga menghasilkan peningkatan kinerja korporasi dan keuangan BUMN pada 2022 dan kontribusi BUMN kepada negara.
Komisi VI DPR RI juga mendorong Kementerian BUMN RI untuk terus melakukan transformasi BUMN secara berkelanjutan sesuai dengan peta jalan atau roadmap yang telah disusun dalam rangka meningkatkan kinerja BUMN yang lebih baik pada periode-periode selanjutnya.
"Hal itu termasuk mengawasi penerapan Good Corporate Governance secara konsisten dalam rangka menciptakan pengelolaan BUMN yang transparan, profesional, efektif, dan efisien," ujarnya.