bakabar.com, MARABAHAN - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Kalimantan Selatan menyoroti potensi pendapatan Pemkab Barito Kuala (Batola) yang dinilai perlu dioptimalkan.
Hal tersebut mengemuka dalam exit meeting yang digelar di Aula Bahalap, Jumat (9/5), setelah BPK melakukan pemeriksaan selama 32 hari di berbagai dinas lingkup Pemkab Batola.
Adapun exit meeting ini dihadiri Bupati H Bahrul Ilmi, Asisten Bupati dan sejumlah kepala satuan kerja dalam lingkup Pemkab Batola.
Pembicara dari BPK Perwakilan Kalsel, Titien Ariani, menegaskan bahwa daerah memiliki tanggung jawab untuk menggali dan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan di tengah kondisi penghematan anggaran negara.
Pemeriksaan yang dilakukan BPK menyasar laporan keuangan daerah dengan tujuan memberikan opini terkait kewajaran penyajian laporan.
Juga kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, serta efektivitas sistem pengendalian intern.
"Dalam Permendagri Nomor 15, komponen pendapatan daerah dari sektor pajak dan retribusi sudah terbatas. Makanya optimalisasi pendapatan dan pengelolaan pemungutan menjadi kunci peningkatan pendapatan daerah," papar Titien.
"Terlebih kontribusi terbesar pendapatan Barito Kuala sekarang berasal dari pajak dan Penerangan Jalan Umum (PJU)," sambungnya.
Menanggapi sorotan BPK, Bupati Bahrul Ilmi menyatakan kesiapan untuk membuka seluas-luasnya potensi daerah yang menguntungkan. Bahrul juga menekankan administrasi pemerintahan yang baik sebagai fondasi keberhasilan.
"Administrasi pemerintahan sangat penting, karena menentukan baik dan buruk sebuah pemerintahan,” tegas Bahrul.
Dalam kesempatan yang sama, Bahrul juga menyoroti penguatan tim pemeriksa internal. Berdasarkan diskusi dengan Kepala Inspektorat, disarahkan penambahan jumlah tim agar pengawasan dapat berjalan optimal.
Kemudian seluruh kepala satuan kerja diinstruksikan untuk menerapkan sistem pelaporan kinerja harian.
“Setiap kantor harus memiliki satu orang yang menginput pekerjaan setiap hari. Langkah ini bertujuan meminimalisir catatan atau temuan yang terlupakan di akhir tahun buku,” jelas Bahrul.