Dalam rapat, Komisi IV sejatinya hendak meminta penjelasan Adaro. Sejam lamanya, yang ditunggu tak kunjung datang. Adaro hanya mengutus sejumlah perwakilan manajemen dalam rapat di Aula Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Tabalong itu.
“Rapat ini molor 1 jam hanya menunggu pihak Adaro. Sudah datang terlambat, ternyata yang mewakili tidak bisa memberikan jawaban,” ucap Sekretaris Komisi IV DPRD Kalsel, Firman Yusi.
Lantas Firman meminta kepada perwakilan Adaro tersebut untuk menyampaikan aspirasinya kepada pimpinan Adaro. “Rapat ini sangat penting,” tambahnya.
Masyarakat, kata dia, sudah mulai bereaksi atas berakhirnya kontrak kerja sama Adaro dengan subkontraktor mereka, PAMA, 31 Juli 2021 mendatang.
Nasib Adaro ditentukan tahun depan seiring habisnya masa berlaku PKP2B per 1 Oktober 2022.
“Meski sebagian masyarakat berharap kontrak Adaro diperpanjang pemerintah tapi ada juga yang berharap kontrak itu tidak dilanjutkan,” ujar Firman.
Komisi IV, kata dia, akan meminta Adaro datang ke Banjarmasin.
“Kami datang ke Tabalong, Adaro malah tidak datang menghadiri rapat. Nanti kami akan minta Adaro datang Banjarmasin menjelaskan ini ke kami,” ucapnya.
Peringatan anggota lainnya lebih keras lagi kepada perwakilan Adaro yang hadir.
“Saya ingatkan kepada Adaro, kalau kami minta rapat agar dihadiri pimpinannya, kalau tidak enggak usah saja menambang di Kalsel ini,” ingat Syahrudin.
“Kepentingan rakyat segala-galanya, apalagi saya mantan aktivis, tolong sampaikan ke Adaro kalau tidak hadir silakan hengkang dari Kalsel, ” tandasnya.
Rapat guna mendengar penjelasan dari PT Adaro Indonesia, PAMA dan BUMA terkait berakhirnya kontrak kerjasama PAMA-Adaro pun berakhir tanpa hasil yang signifikan.
Senada dengan rekan-rekannya, Wahyudi Rahman juga mengingatkan Adaro supaya menghargai DPRD Kalsel yang jauh-jauh datang ke Tabalong untuk menggelar rapat.
“Jangan sampai pimpinan Adaro tidak hadir dalam rapat seperti ini. Jangan lagi diulangi, ” pesannya kepada perwakilan Adaro yang hadir.
Hadir dalam rapat, Kepala Disnaker Kalsel, H Siswansyah, Kadisnaker Tabalong H Syaiful Ikhwan, Ono Karno, seorang perwakilan PAMA dan jajarannya, dari BUMA SG Sinaga dan jajarannya.
Sementara dari DPRD Provinsi Kalsel, Iberahim Noor, Firman Yusi, Troy Satria, Syarifah Rugayah, Athaillah Hasbi, Abdul Hasib Salim, Wahyudi Rahman, Syahrudin, Asbullah AS dan Zulfa Asma Vikra.
Berakhirnya kontrak kerja sama PT Pamapersada Nusantara (PAMA) dengan PT Adaro Indonesia belakangan mengundang perhatian Bupati Tabalong, Anang Syakhfiani…
Selengkapnya di halaman selanjutnya: