Bocah SD Gantung Diri

Bocah SD Gantung Diri, Dispendik Banyuwangi Optimalkan Peran Satgas

Dispendik Kabupaten Banyuwangi menyesalkan tewasnya bocah SD berinisial MR (11), warga Desa Sumberagung diduga akibat perundungan.

Featured-Image
Kepala dinas pendidikan (dispendik) Banyuwangi, Suratno(1/3/2023),(Foto:apahabar.com/Mohamad Abdul)

bakabar.com, JAKARTA - Dinas pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyesalkan peristiwa tewasnya bocah SD berinisial MR (11), warga Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi yang diduga akibat perundungan.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Banyuwangi Suratno mengetahui kabar tersebut, sehari sebelumnya, dan langsung melakukan penelusuran di sekolah tempat korban menimba ilmu.

"Mendapat kabar itu, kami langsung mengkonfirmasi pihak sekolah," ungkap Suratno pada bakabar.com, Rabu (1/3).

Suratno menambahkan, menurut keterangan para guru dan teman sebaya di sekolahnya, korban merupakan anak yang aktif di sekolah dan disayang oleh para guru.

Baca Juga: Tak Tahan Dirisak, Siswa SD di Banyuwangi Gantung Diri

"Dari pengakuan guru dan teman-temannya, tidak ada pembulian. Dia termasuk anak aktif dan disayang guru," ujar Suratno.

Dispendik akan mengevaluasi dan mengoptimalkan peran sekolah untuk menjadi agen yang bisa merubah karakter anak didik agar semakin inklusif. Hal itu untuk mencegah aksi perundungan di sekolah tak terjadi kembali.

Suratno menegaskan, Dispendik akan mengoptimalkan peran satuan tugas (Satgas) Anti Perundungan dan Kekerasan Anak di sekolah yang telah dibentuk sebelumnya.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem, Pendapatan Nelayan di Banyuwangi Turun Drastis

"Kami kuatkan kembali Satgas,"imbuhnya

Sebelumnya, seorang bocah laki-laki di Banyuwangi memilih bunuh diri lantaran diduga tak tahan karena kerap mendapat perundungan atau bullying di sekolahnya. Korban MR (11) ditemukan gantung diri pada Senin (27/2) sore. Korban pertama kali diketahui oleh ibunya, Wasiah (50), usai pulang dari sawah.

Editor
Komentar
Banner
Banner