Darurat Karhutla

BNPB: Karhutla Kalsel Ganggu Penerbangan Bandara Syamsudin Noor

Karhutla terjadi di sejumlah wilayah Kalsel. Akibatnya, aktivitas penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru terganggu selama beberapa hari.

Featured-Image
Kepala BNPB Suharyanto sekaligus memimpin Rapat Koordinasi dan Evaluasi Penanganan Karhutla dengan Gubernur Sahbirin Noor beserta seluruh jajaran forkopimda (Foto:Dok.BNPB)

bakabar.com, JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi di sejumlah wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel). Akibatnya, aktivitas penerbangan di Bandara Syamsudin Noor Banjarbaru terganggu selama beberapa hari.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto saat mengunjungi Kalsel untuk koordinasi upaya pengendalian karhutla.

Selama 45 menit tinjauan udara, Suharyanto melihat langsung titik-titik api yang masih membakar lahan di 3 wilayah, yakni Banjar, Banjarbaru dan Tanah Laut. Jarak titik api ini hanya dua mil dari bandara.

Baca Juga: 6 Wilayah di Kalsel Berpotensi Dilanda Kabut Asap

Baca Juga: Duh, ASN Korupsi Dana Soal Ujian di Tapin Kalsel

Api-api yang berada di ring satu bandara inilah yang menjadi pengganggu lalu lintas penerbangan beberapa hari yang lalu. Bahkan, menghambat jadwal penerbangan.

“Bandara di Banjarbaru ini dekat dengan tempat kebakaran hutan dan lahan gambut,” ujar Suharyanto dalam keterangan resminya yang diterima bakabar.com, Jumat (22/9).

Usai melakukan peninjauan, Surhayanto langsung memimpin rapat koordinasi. Melalui rapat itu, dia mengatakan bahwa pemerintah pusat menaruh perhatian tinggi untuk Kalimantan Selatan.

Sebab, ‘Bumi Lambung Mangkurat’ ini merupakan satu dari 6 wilayah provinsi lainnya yang rentan karhutla. Adapun enam wilayah provinsi prioritas ini adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

“Karena di situ ada lahan gambut,” jelas Suharyanto.

Editor


Komentar
Banner
Banner