bakabar.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung, mencatat dua kali gempa terjadi di Cianjur, Jawa Barat dengan pusat gempa di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, gempa pertama 1.7 magnitudo tidak terlalu besar dibandingkan gempa kedua 3.5 magnitudo.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dihubungi Minggu, mengatakan gempa yang terjadi sebanyak dua kali dipicu aktivitas Sesar Cugenang, gempa pertama terjadi pukul 9.00 WIB dan gempa kedua pukul 11.15 WIB.
"Gempa 3.5 magnitudo berpusat di 6.86 LS-107.06 BT atau 9 kilometer arah Barat Daya Cianjur dengan kedalaman 10 kilometer. Lokasi tersebut berdekatan dengan pusat gempa berkekuatan 5.6 magnitudo yang mengguncang Cianjur, Senin 11 Juni 2023," katanya seperti dilansir Antara, Senin (11/6).
Baca Juga: Pencairan Dana Gempa Cianjur Tahap 3 Terkendala Ketidaksesuaian Data Penerima
Getaran gempa, tutur dia, dirasakan cukup kencang warga di wilayah utara, kota dan timur Cianjur. Namun gempa tersebut tidak merusak karena terjadi hanya beberapa detik, meski warga di sejumlah wilayah sempat panik dan berhamburan ke luar rumah.
"Kami meminta warga untuk tetap waspada dan segera ke luar rumah ketika terjadi gempa guna menghindari hal yang tidak diinginkan termasuk ambruknya bangunan rumah," katanya.
Baca Juga: AMCM Bakal Laporkan Satpol PP yang Pukul Peserta Aksi Gempa Cianjur
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan sudah meminta dinas terkait dan BPBD Cianjur, untuk melakukan pendataan kerusakan akibat gempa yang terjadi menjelang siang itu. Laporan sementara sejumlah rumah yang baru dibangun di Kecamatan Cugenang dan Cianjur, mengalami rusak ringan.
"Kami masih menunggu laporan pasti dari petugas gabungan yang sudah disebar ke sejumlah wilayah untuk melakukan pendataan. Laporan sementara tidak ada korban jiwa atau luka-luka akibat gempa 3.5 magnitudo," katanya.
Bupati Cianjur, meminta warga tidak perlu panik namun tetap waspada segera keluar rumah ketika terjadi gempa guna menghindari hal yang tidak diinginkan."Jangan panik namun harus tetap waspada," katanya.