gelombang tinggi

BMKG Ingatkan Ada Gelombang Tinggi 4 Meter Pertengahan Februari

Para nelayan dan perusahaan pelayaran diminta untuk waspada dengan gelombang tingi yang terjadi sekitara 18 hingga 19 Februari mendatang.

Featured-Image
Gelombang tinggi akan terjadi pada pertengahan Februari.(Foto: KKP News)

bakabar.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat yang tinggal di daerah pesisir untuk mewaspadai adanya potensi gelombang tinggi hingga empat meter pada periode 18-19 Februari 2023.

“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo di Jakarta, Sabtu (18/2) melansir Antara.

Eko menuturkan adanya pola angin di wilayah Indonesia menyebabkan gelombang tinggi di laut. Seperti di bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot.

Baca Juga: Gelombang Laut Indonesia Hingga 6 Meter! BMKG Beri Status Kewaspadaan

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 5-20 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, dan Laut Banda.

Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh-Lampung, Samudra Hindia Barat Aceh-Lampung, dan perairan utara Sabang.

Kondisi yang sama juga terjadi di Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Banten-Sumbawa, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, perairan selatan NTT, Laut Sawu, Samudra Hindia Selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan NTT, perairan selatan Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Natuna dan perairan timur Kepulauan Bintan-Kepulauan Lingga.

Baca Juga: Gelombang Laut di NTT Mencapai 2,5 Meter, ASDP Kupang Tutup Sejumlah Rute Penyeberangan

Selain itu perairan Wakatobi, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat - Laut Sulawesi, perairan utara Sulawesi Utara, perairan Kepulauan Sitaro, perairan Bitung-Likupang, Laut Maluku bagian selatan, perairan timur Halmahera, perairan utara Banggai-Sula, Laut Banda, perairan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Kai-Kepulauan Aru, perairan utara Papua Barat-Papua dan Samudra Pasifik Utara Papua.

Sedangkan gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,50 hingga 4 meter, berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Bali-NTB, Laut Natuna Utara, perairan utara Anambas-Natuna, dan perairan utara Subi-Serasan.

Baca Juga: 13 Rumah di Mamuju Rusak Diterjang Gelombang Pasang

Gelombang itu juga berpotensi terjadi di perairan Kepulauan Talaud-Sangihe, Laut Maluku bagian utara, perairan utara Halmahera, perairan Morotai, Laut Halmahera, perairan Raja Ampat bagian utara, serta Samudra Pasifik Utara Halmahera-Sorong.

Eko meminta semua pihak memperhatikan risiko tinggi bagi keselamatan para pelayar. Misalnya bagi perahu nelayan, kapal tongkang dan kapal ferry. Termasuk bagi kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar.

Editor


Komentar
Banner
Banner