Namun, Iwan menegaskan, pernyataan yang berbau suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) masih menjadi cerita serius masyarakat Indonesia.
“Masih ada saling meledek dan sebagainya. Misalnya saya kan campuran, ada Arab, China, Bali, Jawa, Sumatera, Sunda, Banjarmasin-Kalimantan,” beber Iwan Fals.
“Kalau istri saya ada Deli, Batak, Betawi, Jerman, Belanda, Kediri. Lo bayangin Cikal dan Raya. Tapi yang kita nyanyikan apa? Indonesia Tanah Airku, Tanah Tumpah Darahku,” sambungnya.