bakabar.com, JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, realisasi investasi hingga triwulan III 2022 telah mencapai 74,4 persen dari target dan sesuai jalur (on track) untuk bisa mencapai Rp1.200 triliun hingga akhir 2022 nanti.
“Sampai sembilan bulan pertama, atau triwulan III tahun ini, target sudah mencapai 74 persen. Saya pikir sudah on track. Meski idealnya harus sudah 75 persen di triwulan III, ini cuma sedikit lagi. Alhamdulillah dengan susah payah kita bisa mencapainya,” kata Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Indra Darmawan, kepada ANTARA, Sabtu.
Selain capaian secara keseluruhan, berimbangnya investasi di Jawa dan luar Jawa serta Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) juga cukup menggembirakan.
Realisasi Investasi
Perkembangan di luar Jawa menggembirakan, tidak terlalu tertinggal, bahkan di beberapa kuartal sudah melebihi realisasi di Jawa. Begitu juga perimbangan PMA dan PMDN, setelah PMDN menyalip PMA di masa pandemi, PMA kembali pulih dan sedikit menyalip PMDN, tapi tidak jauh. Jadi fitur utamanya masih tetap menarik untuk dilihat.
Baca Juga: Menkeu: Realisasi Pembiayaan Investasi Meningkat 58,7 Persen
Di sisi lain, pertumbuhan ekonomi RI triwulan III 2022 yang mencapai 5,72 persen turut mendukung arah ekonomi Indonesia yang dinilai masih optimistis.
Meski, menurutnya, pemerintah masih akan tetap mewaspadai perlambatan ekonomi dunia yang dikhawatirkan akan mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia karena melambatnya permintaan global. Target untuk mencapai realisasi investasi tahun 2023 yang naik menjadi Rp1.400 triliun di tengah isu pelambatan ekonomi dunia, cukup menantang.
Kendati menantang, tapi tetap optimistis lantaran tahapan investasi yang terus berlangsung melewati masa-masa sulit seperti saat pandemi hingga saat ini.
“Mereka (investor) yang tadinya masuk tahap konstruksi, akan mulai masuk tahap produksi. Yang sudah tahap produksi, mulai masuk tahap komersial. Lalu yang sudah masuk tahap komersial, siap-siap masuk tahap ekspansi. Melihat tahapan-tahapan itu kami optimistis terus melihat adanya pergerakan,” katanya.
Baca Juga: Dorong Investasi Hulu, Menteri ESDM Revisi UU Migas
Kementerian Investasi akan mengandalkan upaya pengawalan untuk menjaga laju investasi yang ada. Strategi pengawalan, juga dinilai akan mampu mendorong investor eksisting untuk berekspansi.
Upaya pengawalan meliputi asistensi dan fasilitasi bantuan jika investor mengalami masalah dalam merealisasikan investasinya. Fasilitasi itu juga mencakup masalah perizinan, lahan, hingga kebijakan.