Industri Baru Bara

Bisnis Batu Bara Terancam Mati, Analis: Pengusaha Harus Hilirisasi!

Analis Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi memprediksi bisnis batu bara turun dalam jangka panjang. Sebab dianggap energi kotor.

Featured-Image
Ilustrasi tambang batu bara. Foto via bisnis.com

bakabar.com, JAKARTA - Analis Ekonomi Energi UGM, Fahmy Radhi memprediksi bisnis batu bara turun dalam jangka panjang. Sebab dianggap energi kotor.

Negara-negara di Eropa lebih memilih gas sebagai sumber energi yang ramah lingkungan. Untuk itu, para pengusaha batu bara mesti melakukan hilirisasi agar tetap bertahan.

"Batu bara itu termasuk energi kotor. Beberapa negara maju itu sudah meninggalkan batu bara," kata Fahmy kepada bakabar.com, Senin (28/8).

Baca Juga: Rusia-Ukraina dan China Bikin Harga Batu Bara Membara

Apalagi Indonesia kini tengah berupaya menargetkan nol emisi karbon. Atau net zero emission pada 2060.K emudian beralih ke energi baru terbarukan (EBT) yang ramah lingkungan.

Berkaca dari fenomena belakangan ini. Tingginya emisi karbon merupakan biang kerok terjadinya polusi udara. Kata Fahmi, lama-lama perusahaan batu bara akan tersingkirkan.

"Para pengusaha batu bara itu harus bisa melakukan hilirisasi. Menggunakan batu bara misalnya untuk glasifikasi," tegasnya.

Baca Juga: Dukung Transisi Energi, STuEB: Percepat Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Terlebih, PLN kini tengah mengurangi pembakit listrik menggunakan bahan baku batu bara. Mereka beralih yang lebih ramah lingkungan.

Perusahaan BUMN itu kini masuk ke Pembangkit Listrik Energi Baru dan Terbarukan (EBT).

Editor


Banner
Banner