bakabar.com, JAKARTA - Investasi asing untuk kendaraan listrik terus berdatangan ke Indonesia. Terbaru, produsen asal China, Geely tertarik memproduksi di Nusantara.
"Mereka bilang bisa, kami sedang bicara teknis sekarang. Presiden juga sudah setuju," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Jakarta, Kamis (14/9).
Pemerintah berencana menyediakan supply nikel ore untuk Geely. Yang mana sebagai bahan baku utama pembuatan baterai kendaraan listrik.
Baca Juga: Ancol Gelar Uji Emisi dan Tiket Masuk Gratis bagi Kendaraan Listrik
Tapi, perusahaan tersebut harus membangun pabrik di Indonesia. Serta, memproduksi mobil listrik dengan merek Indonesia.
"Research dengan Indonesia, bikin (mobil listrik) di Indonesia tapi menjadi merek Indonesia, dia bilang mau dan kami akan supply dengan nikel ore," terangnya.
Luhut mengaku sudah membicarakan hal ini dengan Geely di beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Jokowi Ajak ASEAN Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Puncaknya pada September 2023. Saya menawarkan Geely untuk melakukan joint research produksi mobil listrik di Indonesia,"
Adapun, Riset akan dilakukan ahli-ahli dari perguruan tinggi di Indonesia, seperti ITB dan UI. Setelah riset rampung, Indonesia bisa memiliki merk mobil listrik sekitar tahun 2025-2026.
"Research harus dipimpin Indonesia, saya minta Prof. Satrio 'abang' Guru Besar ITB untuk gabungkan UI, ITB, ahli-ahli kita untuk kerja sama ini," tandas Luhut.