Insiden berdarah yang menggegerkan warga itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita.
Dari penelusuran media ini, korban diketahui bernama Iwansyah alias Iwan Temon. Ia merupakan seorang pengamen. Temon warga asal Sungai Andai, Banjarmasin Utara.
Menurut warga, sebelum tewas korban bersama temannya bernama Rahman warga Sungai Jingah, Banjarmasin Tengah sempat terlihat mengamen di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Banjarmasin Tengah.
Ketua RT setempat, Hasbianoor bilang di lokasi kejadian memang sedang banyak pemuda yang nongkrong.
“Ada sekitar 10 pemuda yang juga pengamen nongkrong. Memang sering banyak pengamen nongkrong di sini,” katanya.
Meski begitu, Hasbi tidak melihat jelas bagaimana peristiwa itu terjadi.
“Tadi saya dibanguni sama salah satu warga di sini, katanya ada yang berkelahi,” katanya.
Setelah diberitahu, Hasbi keluar rumah dan melihat korban sudah tergeletak.
“Saat itu sudah sepi. Korban sudah tergeletak, tapi waktu itu masih hidup. Saya kemudian memanggil relawan rescue untuk menolong, tapi saat ambulans datang korban terlihat sudah tak bernyawa,” katanya.
Melihat kondisi korban yang demikian, Hasbi lalu menelepon kantor kepolisian setempat.
“Saya tidak berani ngapa-ngapain melihat korban sudah meninggal. Saya lalu menelepon polisi,” katanya.
Saat polisi datang, mereka pun melakukan identifikasi terhadap jasad korban.
Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan dua luka tusuk di bagian dada dan dagu korban.
Selain itu di lokasi kejadian juga ditemukan dua pisau yang diduga barang bukti.
Satu pisau dengan darah yang masih berlumuran dan satu pisaunya bersih.
Hingga berita ini diturunkan, polisi masih melakukan penyelidikan terkait identitas serta jumlah pelaku.
Sementara, Rahman saat ini telah berada di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Ulin Banjarmasin lantaran mengalami luka di bagian kepala.