Rupiah Digital

BI Bikin Rupiah Digital, Indef: Adaptasi Teknologi Blokchain

Indef mengungkapkan rencana pemerintah dalam pengembangan rupiah digital adalah bentuk adaptasi pemerintah terhadap teknologi blockchain.

Featured-Image
Ilustrasi – Mata uang kripto, Bitcoin. Foto-Shutterstock via Antara/am

bakabar.com, JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai rencana pemerintah dalam pengembangan rupiah digital sebagai bentuk adaptasi pemerintah terhadap teknologi blockchain.

Peneliti Indef Nailul Huda mengapresiasi langkah pemerintah tersebut sebagai upaya positif dalam mengadopsi perkembangan teknologi di sistem keuangan nasional.

“Saya rasa proyek rupiah digital merupakan salah satu langkah BI yang patut diapresiasi. Artinya BI sudah berkeinginan untuk beradaptasi dengan teknologi, salah satunya teknologi blockchain,” ujarnya kepada bakabar.com, Kamis (9/3).

Langkah pemerintah mengadopsi teknologi baru dalam sistem pembayaran nasional dinilai sebagai pilihan tepat. Menurut Huda rencana tersebut menunjukan bahwa pemerintah terus melakukan adaptasi dalam sistem keuangan nasional di tengah kemajuan teknologi.

Baca Juga: Kembangkan Rupiah Digital, BI: Bisa Transaksi Crossborder

“Teknologi ini bisa menjadi batu loncatan bagi sistem keuangan nasional untuk menjadi lebih adaptif terhadap perkembangan zaman dengan teknologi,” kata Huda.

Teknologi Blockchain

Saat ini tedapat beberapa negara yang sudah mendigitalisasikan sistem pembayaran nasionalnya melalui teknologi blockchain. Negara China menjadi salah satu yang paling maju dalam implementasi tersebut.

Info terakhir, masyarakatnya sudah melakukan kegiatan transaksi menggunakan Yuan digital. Huda menilai penerapan teknologi blockchain dalam sistem pembayaran akan meringankan beban pemerintah dalam proses pembuatan uang kartal.

Ketika diterapkan, implementasi rupiah digital pasti berdampak pada pengurangan jumlah uang yang beredar di masyarkat. Itu akan mengurangi beban produksi mencetak uang yang dilakukan oleh BI.

Baca Juga: Menurunnya Imbal Hasil Obligasi AS Sebabkan Rupiah Merosot

“Selain itu bisa mentracking dana dari pemerintah ke sektor swasta dan sebagainya. Teknologinya sangat oke untuk dikembangkan,” imbuhnya.

Implemetasi Rupiah digital

Bank Indonesia (BI) telah mengembangkan adaptasi teknologi baru terhadap mata uang rupiah. BI menyebut rencana pengembangan rupiah digital tersebut sebagai proyek 'Garuda'.

Terkait perkembangan proyek Garuda, BI masih melakukan sejumlah penyempurnan. Salah satunya terkait desain sistem pembayaran. Diharapkan pada tahun ini, rupiah digital sudah bisa digunakan secara bertahap.

Implementasi rupiah digital, kata Huda, bisa dimulai pada transaksi yang dilakukan antar bank atau pemerintah. Berbeda dengan China, penggunaan mata uang kertas dinilainya masih membutuhkan waktu lama.

Baca Juga: Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023, BI-TNI AL Sasar 85 Pulau 3T

“Untuk tahap pertama implementasinya adalah wholesale. Rupiah digital hanya digunakan untuk keperluan transaksi antar bank," terang Huda.

Dia menambahkan, "Mungkin beberapa tahun kemudian baru yang retail, jadi bisa digunakan oleh masyarakat umum."

Editor
Komentar
Banner
Banner