bakabar.com, BANJARBARU – Masyarakat Kota Banjarbaru kini dapat menikmati pelayanan kesehatan yang lebih nyaman dan lengkap setelah pembangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Banjarbaru Selatan rampung 100 persen.
Berlokasi di Jalan Lanan RT1/RW1, Kelurahan Kemuning, Kecamatan Banjarbaru Selatan, atau di lahan eks Pasar Bauntung Banjarbaru, fasilitas kesehatan ini resmi dibuka oleh Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin, Senin (3/2) siang.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti gedung baru oleh Wali Kota Aditya.
Ia menegaskan bahwa gedung baru ini akan mempermudah akses layanan kesehatan bagi masyarakat Kota Banjarbaru.
“Kami dari pemerintah kota berupaya untuk terus melengkapi sarana dan prasarana di Puskesmas ini, termasuk penataan lingkungan agar masyarakat semakin nyaman mendapatkan layanan kesehatan,”ujar Wali Kota Aditya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas layanan, Pemkot Banjarbaru juga akan membangun Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) di samping Puskesmas dan kolam retensi di belakangnya.
Pembangunan ini menjadi bagian dari peningkatan fasilitas kesehatan di kota tersebut.
“Insya Allah tahun ini Labkesda akan dibangun bersamaan dengan kolam retensi. Ini adalah langkah kami untuk terus meningkatkan fasilitas kesehatan bagi masyarakat,” ungkap Wali Kota Aditya.
Tak hanya infrastruktur, Pemkot Banjarbaru juga akan memperbarui alat-alat kesehatan yang sudah lama dan menggantinya dengan yang lebih modern. Perbaikan mebel dan sarana lainnya juga akan dilakukan demi kenyamanan pasien dan tenaga kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru, dr. Juhai Triyanti Agustina, menuturkan bahwa pada tahun 2025, sebanyak 10 Puskesmas, termasuk Puskesmas Banjarbaru Selatan, akan menggunakan sistem Integrasi Layanan Primer (ILP).
“Sejak tahun 2024, sistem ini sudah mulai diterapkan di semua Puskesmas. Kami lebih fokus pada screening, edukasi, dan promosi kesehatan agar masyarakat lebih sadar akan pentingnya kesehatan sejak dini,” ujar dr. Juhai.
Dengan sistem ILP, data risiko penyakit akan terpantau berdasarkan siklus hidup, mulai dari bayi baru lahir hingga lanjut usia. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih tepat sasaran bagi masyarakat.
Setelah peresmian ini, pembangunan tahap dua akan segera dilakukan dengan dana APBD sebesar Rp2,2 miliar. Pembangunan ini mencakup lobi Unit Gawat Darurat (UGD), taman, area parkir, serta pos jaga keamanan.
Dengan berbagai peningkatan fasilitas ini, diharapkan layanan kesehatan di Kota Banjarbaru semakin optimal dan masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung.