bakabar.com, RANTAU – Dua bocah berinisial SA (11) dan R (10) warga Desa Tirik, Kecamatan Tapin Tengah, Tapin, ditemukan tewas tenggelam di aliran sungai irigasi, Senin (6/9) siang.
Kapolsek Tapin Tengah, Iptu H.M. Halim Harahap mengatakan dalam keterangan yang didapat dari saksi di lokasi kejadian, kedua bocah malang itu awalnya bermaksud berenang bersama seorang teman bermainnya.
Namun setelah SA Dan R meloncat dari atas tanggul dengan posisi berpelukan, kedua korban tidak kelihatan lagi.
“Sehingga saksi Apriliani (teman korban) panik dan teriak minta tolong ke warga sekitar. Namun tidak ada yang mendengar, karena jarak sungai ke rumah penduduk cukup jauh sekitar 70 meter,” ujarnya.
Karena tidak ada yang mendengar teriakan itu, saksi pergi ke permukiman dan bertemu dengan beberapa warga dan menuju sungai irigasi tempat korban tenggelam.
“Warga langsung menceburkan diri mencari kedua korban. Setelah itu korban berhasil ditemukan dalam posisi berpelukan dan dalam kondisi meninggal dunia,” jelas Iptu Harahap.
Saat ingin dilakukan visum di RSUD Datu Sanggul, pihak keluarga korban tidak memperbolehkan.
“Keluarga kedua korban menolak untuk di lakukan visum dan juga otopsi karena merasa kedua korban meninggal wajar (memang sudah musibah),” ujarnya.
Iptu Harahap mengimbau kepada warga khususnya di Kabupaten Tapin agar orang tua selalu mengawasi anak-anaknya saat bermain.
“Awasi anak-anak saat bermain, jangan biarkan sendirian. Apalagi bermain dekat sungai ataupun jalan,” pesannya.