bakabar.com, KOTABARU - Seorang pria asal Cantung, Desa Sungai Kupang, Kecamatan Kelumpang Hulu, Kotabaru terpaksa harus berurusan dengan polisi, akibat ulahnya 'menggoyang' alias mencabuli istri orang.
Pria Cantung Kotabaru itu berinisial HN alias Iit, berusia 48 tahun. Ia diketahui bekerja sebagai satpam atau scurity di salah satu perusahaan di Kelumpang Hulu.
Ia diamankan jajaran Polsek Kelumpang Hulu lantaran diduga kuat melakukan pencabulan terhadap korban berinisial KIS (17) saat suaminya (AM) tidak berada di rumah.
Kapolres Kotabaru AKBP HM Gafur Aditya Siregar melalui Kapolsek Kelumpang Hulu Iptu Abdul Shomad membenarkan telah mengamankan pelaku beserta barang buktinya.
Menurut Shomad, pelaku diamankan berdasarkan adanya laporan korban beserta suaminya ke Mapolsek pada Kamis (22/12) lalu.
"Laporan itu isinya bahwa korban telah disetubuhi pelaku dengan alasan ritual pengobatan," ujar Kapolsek Shomad, Senin (26/12) malam.
Kronologis Peristiwa Pencabulan......(baca di halaman berikutnya)
Awal Mula Peristiwa Pencabulan
Kapolsek Kelumpang Hulu menjelaskan bagaimana awal peristiwa pencabulan dilakukan pelaku tersebut. Awalnya, suami korban di tempat kerja, bercerita kepada salah seorang temannya, bahwa sedang menderita sakit pada alat kelaminnya.
Sedang bercerita serius, pelaku tiba-tiba datang dan menawarkan diri untuk mengobatinya beserta istrinya, tepatnya di pertengahan bulan Desember tadi.
Setengah jam kemudian, lantaran omongan pelaku cukup meyakinkan, suami korban sepakat dan mengajak pelaku ke rumah untuk mengobati dirinya dan istrinya.
Tiba di rumah, pelaku pun mulai melakukan aksi ritual perdukunan yang dinilai di luar nalar.
Tanpa basa basi, pelaku lalu memberikan obat berupa minyak untuk dioleskan pada kemaluan suami dan korban di hadapan pelaku dengan alasan mengajari cara mengoleskannya.
Baca Juga: Terkuak, Motif Pembunuhan Kakak Ipar di Sungai Andai Banjarmasin
Selang beberapa hari kemudian atau tepatnya pada Kamis 22 Desember pagi, pelaku diam-diam mendatangi rumah korban lagi, dengan alasan kembali akan melakukan ritual tanpa sepengetahuan dan seizin suami korban.
Saat itu, suami korban sedang bekerja, tidak berada di rumah, dan hanya ibu mertua korban yang ada.
Di rumah itu, pelaku sempat menanyakan keberadaan suami dan korban kepada sang mertua.
"Suaminya sedang bekerja, dan istrinya ada di dalam kamar," jawab ibu mertua.
Tanpa basa basi, pelaku kemudian nyelonong mendatangi korban di kamar dan langsung menyuruh korban melepas celana lejing yang dikenakannya.
Aksi pelaku pun membuat kaget korban lantaran tiba-tiba masuk ke kamarnya. Namun, korban menduga pelaku sudah mendapatkan izin dari mertua dan suaminya untuk sayang dan ritual pengobatan.
Lantaran korban belum melepas lejingnya, pelaku kembali meminta korban melepasnya. Selanjutnya, pelaku mulai beraksi.
Pelaku mulai mendekati korban dan memasukkan jari tengahnya berkali-kali ke dalam kemaluan korban.
Di sela aksi cabulnya itu, pelaku sembari berucap bahwa 'masih ada penyakitnya'. Sesaat kemudian, pelaku mengambil tisu yang ada sebelumnya di dalam kamar lalu meminta korban untuk pergi ke kamar mandi sembari berpesan 'jangan sampai kelihatan tisunya'. Korban pun mengikuti perintah pelaku.
Saat itu, pelaku menyempatkan diri berbincang dengan mertua korban. Pelaku bilang penyakit korban masih ada dan sudah parah.
Nekat Masuk Kamar Mandi Korban....(baca di halaman berikutnya)
Tidak berselang lama, pelaku lantas masuk ke kamar mandi mendatangi korban lalu melepaskan tas selempangnya.
Di dalam kamar mandi itu, pelaku langsung mengoleskan minyak ke jari-jarinya dan kembali memasukannya ke kemaluan korban.
Aksi pelaku makin brutal. Kemudian pelaku mengoleskan lagi minyak ke jari telunjuknya sambil membuka celana dan mengolesi minyak ke kemaluannya sendiri.
Selanjutnya, sembari memegangi tangan korban, pelaku juga makin ngelonjak, dan meminta korban untuk membungkukkan badan dan menekan bahu korban lantaran korban berupaya meronta.
Lantaran birahinya makin memuncak, pelaku kemudian memasukkan kemaluannya ke dalam kemaluan korban dengan cara maju dan mundur hingga beberapa menit.
"Setelah itu, korban langsung lari ke kamarnya karena merasa kesakitan. Korban juga syok dan kebingungan," ujarnya.
Atas peristiwa itu, korban lantas menceritakan semua yang dialaminya kepada ibu mertuanya. Lalu mertuanya menceritakan kepada suami korban atau anak kandungnya itu.
"Nah, setelah mendengar semua peristiwa itu suami korban marah besar, lalu bersama istrinya melaporkannya ke kami," pungkas Shomad.
Baca Juga: Disapu Rob, Jembatan Tanjung Seloka Kotabaru Rusak Parah