Gaya Hidup

Berawal dari Modifikasi Motor 116cc, Ini Sejarah Harley-Davidson yang Dipamerkan Anak Pejabat DJP

Motor Harley-Davidson tengah menjadi sorotan lantaran terkuaknya kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak seorang Pejabat Direktorat Jenderal Pajak

Featured-Image
Ilustrasi. Foto-Net

bakabar.com, BANJARMASIN - Belakangan ini motor Harley-Davidson tengah menjadi sorotan lantaran terkuaknya kasus penganiayaan yang diduga dilakukan oleh anak seorang Pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Mario Dandy Satriyo (20) terhadap anak pengurus GP Ansor, David (17).

Ya, seperti diketahui pasca kasus yang menimpa Mario tersebut, gaya hidup mewahnya pun tidak jauh dari sorotan warganet. Dari beberapa video yang beredar ia kerap kali memamerkan kendaraan mewah, seperti Jeep Rubicon dan Harley-Davidson yang harganya ditaksir mencapai miliaran rupiah.

Tak hanya itu, belakangan klub moge Dirjen Pajak pun turut jadi sorotan publik. Nah, lantas seperti apa sejarah Harley Davidson? Sampai-sampai banyak orang di berbagai belahan dunia membuat klub motor gede tersebut termasuk seperti para pejabat DJP.

Pabrikan sepeda motor asal Wisconsin, Amerika Serikat ini telah berdiri pada 1903 silam. Harley-Davidson adalah pabrikan yang terkenal dengan motor dengan gaya penjelajah (atau cruiser) kelas berat yang memiliki mesin berkapasitas 700 hingga 1000 cc.

Mengutip dari berbagai sumber, Harley Davidson bermula dari ide William S Harley yang hendak memodifikasi sepeda miliknya untuk dipasangkan mesin 116 cc pada 1901, di mana usianya saat itu masih 20 tahun. Dua tahun kemudian, Harley lebih serius terhadap bisnisnya dan menggandeng teman masa kecilnya, yaitu Arthur Davidson.

Prototipe motor itu lantas berhasil mereka kerjakan pada 1903 dengan bantuan Henry Melk dan Walter Davidson, kakak Arthur. Namun, untuk membuatnya menjadi produk yang komersial ternyata tidak berjalan mulus. Salah satu masalah motor ini tidak dapat dikomersialkan karena tidak dapat bergerak dalam jalan menanjak.

Jatuh-bangun saat membuat sepeda motor itu kerap mereka alami, hingga pada akhirnya mereka berani memasarkannya pada tahun 1905. Sejak itu, Harley Davidson mulai berkembang, yang awalnya hanya menjual tiga unit per tahun, naik menjadi seribu sepeda motor dalam waktu empat tahun.

Harley Davidson kini menjual motornya di berbagai belahan dunia, namun operasional pabriknya hanya berada di sejumlah negara AS, seperti Manaus di Brasil, Bawal di India, dan Pluak Daeng di Thailand.

Di Indonesia sendiri, motor Harley Davidson juga berkaitan dengan pajak yang tinggi. Dilansir dari berbagai sumber, total pajak untuk salah satu model motor tersebut dapat menembus hingga belasan juta rupiah.

Editor


Komentar
Banner
Banner