Harga Komoditas Pangan

Beras dan MinyaKita Stabil, Giliran Harga Cabai dan Bawang Merah Naik di Surabaya

Eri Cahyadi melakukan pengecekan harga beras dan Minyakita di Pasar Pucang Anom, dan harga stabil. Harga Cabai dan Bawang Merah Naik 2 kali lipat.

Featured-Image
Walikota Surabaya ketika sidak harga bahan pokok di pasar Pucang Anom, Surabaya

bakabar.com, SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi melakukan pengecekan harga maupun pasokan beras dan Minyakita di Pasar Pucang Anom, Pengecekan dilakukan untuk memastikan stok dan harga kedua bahan pokok (Bapok) tersebut stabil.

Eri Cahyadi terlihat menyusuri lorong-lorong stand di Pasar Pucang Anom untuk mengobrol langsung dengan pedagang.

Sejumlah stand sembako tak luput jadi tempat jujukan orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ini. Termasuk pula stand jajanan tradisional dan pedagang sayuran yang ada di sana.

Eri mengatakan bahwa stok beras sudah dipastikan tersedia dalam beberapa bulan ke depan oleh PD Pasar Surya. Sedangkan terkait harga, nominalnya sama dengan saat ambil di gudang Bulog.

"Saya juga minta Pak Sekda untuk alat transportasi yang ambil (beras) ke Bulog untuk didistribusikan ke pedagang dari pemkot. Sehingga harganya bisa kita kontrol, karena angkutannya kita lakukan subsidi," kata Eri.

Baca Juga: Teriakan Brimob di Sidang Kanjuruhan Mengganggu, Polrestabes Surabaya Buka Suara

Di samping beras, Eri juga mengungkapkan jika saat ini stok MinyaKita melimpah. Sedangkan untuk harga, pedagang maksimal menjual Rp14.000 sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi).

"MinyaKita Alhamdulillah stoknya sudah berlimpah, sudah kita pastikan beberapa bulan ke depan," ungkap Cak Eri, panggilan lekat Wali Kota Surabaya.

Cak Eri juga menerangkan bahwa Dinkopdag bersama PD Pasar Surya telah memfasilitasi pedagang dalam proses pemesanan Minyakita. Sebab, untuk bisa menjual produk minyak goreng tersebut, pedagang harus mendaftar dulu melalui aplikasi SIMIRAH.

"Nah, itu sekarang dibantu pemerintah kota dan PD Pasar Surya. Sehingga kebutuhan-kebutuhan itu sudah bisa terpenuhi, juga untuk kebutuhan minyaknya," kata dia.

Akan tetapi, berdasarkan hasil pengecekannya di lapangan, Cak Eri menemukan jika harga cabai rawit dan bawang merah tengah mengalami kenaikan.

Salah satu pedagang sayur di Pasar Pucang, Habibah mengakui jika harga cabai dan bawang merah naik. Bahkan kenaikannya bisa sampai dua kali lipat.

"Harganya Rp 40 ribu bawang merah, sebelumnya Rp 30 ribu, cabai Rp 80 ribu sebelumnya Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu. Naik sudah sebulan," ujarnya.

Baca Juga: Festival Cap Go Meh di Kya-Kya Perkokoh Surabaya sebagai Kota Toleransi

Sebelumnya, ia telah meminta jajarannya agar berkoordinasi dengan PD Pasar Surya untuk menekan harga cabai dan bawang merah.

"Saya minta teman-teman PD Pasar Surya dan Dinkopdag itu untuk berangkat ke Nganjuk, karena saya sudah kontak Pak Bupati Nganjuk. Di situ kita bisa langsung connect dengan petaninya," katanya.

Menurutnya, dengan cara mengambil hasil panen langsung dari petani di Nganjuk, maka harga cabai rawit dan bawang merah di Surabaya dapat ditekan. Termasuk pula proses distribusinya yang menggunakan armada milik Pemkot Surabaya.

"Sehingga kita bisa ambil langsung dari petaninya, kita bawa seperti beras menggunakan transportasi yang disediakan pemerintah. Sehingga harga cabai bisa kita tahan, termasuk dengan bawang merah," jelasnya.

Baca Juga: Dukung UMKM, 'Crazy Rich' Surabaya Peragakan Busana Batik

Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo menyatakan bahwa formulasi yang disiapkan Wali Kota Eri Cahyadi dalam mengendalikan harga Bapok menguntungkan pedagang dan masyarakat. Terlebih, biaya transportasi itu bisa dipangkas karena juga menggunakan armada milik Pemkot Surabaya.

"Seperti yang disampaikan Pak Wali Kota, (pemkot) akan dukung penuh di bagian distribusinya. Artinya apa, di sini kan terasa banget, pedagang merasa untung, masyarakat juga senang bisa dapat harga di bawah HET. Kalau dipertahankan bisa terjaga harganya," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner