bakabar.com, JAKARTA – Karim Benzema menyangkal dan mengajukan tuntutan hukum terhadap tudingan cap teroris oleh Menteri Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.
Hal itu terjadi usai Ballon d'Or 2022 itu memberikan dukungan kepada warga sipil Palestina yang menjadi korban konflik antara Hamas dan Israel.
Ia pun mengutuk Israel yang melakukan serangan tak pandang bulu hingga wanita dan anak-anak menjadi korban.
"Doa kami semua untuk warga Gaza, yang sekali lagi menjadi korban pemboman tidak adil yang tidak menyayangkan perempuan atau anak-anak," tulis mantan penyerang Real Madrid itu.
Baca Juga: Beda Perlakuan Pesepak Bola Dukung Palestina, Skorsing hingga Kecaman
Tindakan pemain Al Ittihad itu justru dikecam oleh pejabat Prancis tersebut. Benzema dituding punya hubungan dengan gerakan yang dicap teroris Ikhwanul Muslimin oleh Menteri Prancis, Gerald Darmanin.
Namun pihak Benzema telah menyangkal tuduhan itu. Menurut Le Parisien, Penyerang Prancis itu telah menolak tuduhan bahwa tidak ada hubungannya dengan Ikhwanul Muslimin.
"Ini salah, Karim Benzema tidak pernah memiliki hubungan dengan organisasi tersebut," kata pengacaranya Hugues Vigier dilansir dari Onefootball.
Baca Juga: Viral! Roberto de Zerbi Dukung Palestina, Brighton Buka Suara
Karena itu, pihak Benzema sekarang mempertimbangkan untuk menuntut Darmanin yang dinilai telah mengada-ada, menyebarkan informasi bohong, dan melakukan pencemaran nama baik kepada Benzema.
“Kami mempertimbangkan proses hukum terhadap menteri ini, misalnya dengan undang-undang tentang manipulasi informasi yang penting dari pemerintah dan pencemaran nama baik atau bahkan penghinaan publik, karena tidak adanya hubungan dengan Ikhwanul Muslimin, yang menurutnya terkenal buruk, jelas-jelas ini dikatakan untuk menghina," lanjut pernyataan pihak Benzema itu.