bakabar.com, JAKARTA - Kerusuhan yang terjadi di smelter PT GNI Morowali Utara Sulawesi Tengah berbuntut panjang. Insiden yang memakan korban nyawa itu mengindikasikan adanya masalah yang besar dalam dunia pertambangan di Tanah Air.
Bentrokan yang pecah antara karyawan WNA dan WNI di PT GNI Morowali Utara Sulawesi Tengah (Sulteng) berujung 3 orang tewas. Selain korban tewas, juga ada 9 orang lainnya yang mengalami luka-luka.
Baca Juga: Bentrok Maut di Smelter Nikel PT GNI: 3 Tewas Termasuk TKA
Pimpinan Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno meminta investigasi menyeluruh terhadap penyebab terjadinya kerusuhan di perusahaan yang mengolah nikel tersebut.
"Kerusuhan harus diusut tuntas sehingga jelas siapa yang memprovokasi dan siapa yang menjadi korban. Yang salah harus diberikan hukuman yang setimpal," kata Eddy di Jakarta, Senin (16/1).
Baca Juga: ESDM Nilai Pembangunan Smelter Masih Berantakan, Kenapa?
Menurut Eddy yang juga Sekjen PAN ini, narasi mengenai bentrokan antara pekerja WNI dan WNA harus diperjelas dengan investigasi yang menyeluruh agar tidak memperkeruh suasana.
"Apa yang terjadi harus jelas siapa yang memulai dan apa penyebabnya. Pekerja WNI dan WNA tetap harus patuh dan tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia," ungkap Anggota DPR RI Dapil Kota Bogor dan Kabupaten Cianjur itu.
Baca Juga: Kaltim Bangun 2 Smelter Nikel dengan Total Investasi Rp36,5 Triliun
Secara khusus Eddy juga meminta adanya audit keselamatan kerja di PT GNI. Mengingat ini adalah kejadian kedua setelah kebakaran yang menewaskan pekerja pada awal Januari lalu.
"Perlu ada audit keselamatan kerja yang menyeluruh di PT GNI. Keselamatan pekerja harus menjadi prioritas. Kerusuhan ini adalah kejadian kedua setelah kebakaran Smelter yang juga memakan korban jiwa," tutupnya.