bakabar.com, JAKARTA - Sekitar 4.000 warga di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah mengungsi akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo sejak Kamis (16/2) sore.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo di Sukoharjo, mengatakan dampak meluapnya Bengawan Solo cukup besar hingga saat ini ketinggian air belum surut.
"Sementara belum surut, kami terus melakukan evakuasi. Titik dengan genangan air paling tinggi mencapai 2 meter." katanya Jumat (17/2).
Baca Juga: Banjir Bandang di Lereng Gunung Ijen Bondowoso, 83 Rumah Terdampak
Ia mengatakan akibat permukaan Sungai Bengawan Solo yang tinggi aliran air dari anak sungai yang seharusnya masuk ke Bengawan Solo tidak bisa sehingga menggenangi banyak titik wilayah Sukoharjo.
"Jadi mencari daerah yang lebih rendah," tuturnya.
Beberapa daerah di Kabupaten Sukoharjo yang hingga saat ini masih tergenang air diantaranya Desa Kwarasan, Desa Gadingan, Desa Kadokan, Tegalmade, dan Madegondo.
Baca Juga: Jembatan Kapsali Kabupaten Kupang Putus Akibat Banjir, Warga Terisolir
Ia mengatakan jumlah warga yang mengungsi diperkirakan masih akan bertambah mengingat hingga saat ini air belum surut.
"Ketinggian masih sama, belum surut, malah cenderung naik. Ada yang dua meter lebih. Pengungsi berpotensi nambah terus, ini masih proses evakuasi," ujarnya.
Bahkan ada satu dusun yakni Dusun Nusupan, Desa Kadokan, Kecamatan Grogol yang terisolir karena terkepung banjir sehingga untuk evakuasi warga harus menggunakan perahu.
"Betul. Logistik Insya Allah terpenuhi, untuk perahu minta bantuan lagi. Insya Allah cukup lah, doakan segera surut," tukasnya.