bakabar.com, JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mengakibatkan banjir besar menerjang jembatan di Amfoang Barat Daya menuju Kota Kupang itu putus total.
"Akses transportasi dari Amfoang Barat Daya ke Kupang putus total karena kondisi jembatan Kapsali rusak berat sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan," kata Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Kupang Elfrid V Saneh ketika dihubungi di Kupang, Sabtu.
Ia mengatakan putusnya jembatan Kapsali di Desa Manubelon Kecamatan Amfoang Barat Daya itu terjadi pada Sabtu dini hari akibat terjangan air banjir.
Baca Juga: 4 Jembatan Rusak karena Banjir di Kupang, Transportasi Beberapa Wilayah Lumpuh
Warga akhirnya tidak bisa melakukan perjalanan keluar dari wilayah daerahnya untuk berdagang atau beraktivitas karena jembatan yang putus meruapakan akses jalan satu-satunya.
Menurut dia jembatan Kapsali sebelumnya pada bencana alam banjir yang melanda daerah itu pada Desember 2022 silam juga putus total dan rusak berat sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan.
Jembatan kemudian mendapatkan perbaikan dari Dinas PUPR Kabupaten Kupang sehingga akses transportasi normal kembali dan kendaraan maupun para pejalan kaki bisa melintas di jembatan itu dengan aman.
Baca Juga: Belasan Wisatawan Tercebur ke Laut, Jembatan Penghubung Ambruk di Nusa Penida
Ia mengatakan banjir yang terjadi Sabtu (4/2) dini hari juga menghancurkan gelagar di jembatan Kapsali yang dikerjakan PT Karunia pada Januari 2023 lalu.
Menurut dia gelagar maupun tembok jembatan yang sudah dibangun hanyut terbawah air banjir.
"Kondisi jembatan rusak berat sehingga tidak bisa dilintasi kendaraan maupun penjalan kaki karena bagian jembatan tergerus air banjir sehingga patah," kata Elfrid V Saneh, Sabtu (4/2) melansir Antara.
Baca Juga: Belasan Wisatawan Tercebur ke Laut, Jembatan Penghubung Ambruk di Nusa Penida
Ia mengatakan, Dinas PUPR Kabupaten Kupang agar bisa segera melakukan upaya perbaikan agar akses transportasi dari Amfoang Barat Daya ke Kupang tetap lancar.
"Apabila tidak dilakukan upaya perbaikan maka daerah Amfoang Barat Daya menjadi terisolir karena akses transportasi ke daerah itu pada musim penghujan seperti ini hanya melalui jembatan Kapsali," ujarnya.
Ia mengingatkan warga di kawasan Amfoang Barat Daya untuk selalu waspada terhadap potensi banjir selama hujan dengan intensitas deras mengguyur daerah itu.