bakabar.com, JAKARTA - Bencana kekeringan yang terjadi di Kabupaten Boyolali terus meluas akibat dampak fenomena El-Nino yang terjadi hingga pertengahan Agustus 2023.
Sebelumnya, kekeringan melanda empat kecamatan seperti Tamansari, Wonosamodro, Wonosegoro, dan Kemusu. Kini, terdapat penambahan satu kecamatan yakni Juwangi yang juga mengalami kekeringan.
"Kami menerima surat pengajuan bantuan air bersih oleh Kepala Desa Sambeng Kecamatan Juwangi, Antonius Pramusinto, pada Senin (21/8) ini, sebanyak delapan tangki," kata Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Boyolali Rima Kusumawati seperti dilansir Antara, Senin (21/8).
Baca Juga: Pemkab Tangerang Tetapkan Status Siaga Bencana Kekeringan
BPBD Boyolali mengirimkan sebanyak delapan tangki air bersih yang didistribusikan di Kecamatan Juwangi. Adapun sejumlah titik yang mendapatkan bantuan air bersih seperti Dukuh Klumpit sebanyak dua tangi. Termasuk di antaranya Dukuh Kedung Dawung dan Sambeng Barat yang masing-masing mendapatkan tiga tangki.
Rima menerangkan selain kelima kecamatan tersebut, salah satu kecamatan lainnya seperti Kecamatan Musuk juga mengalami rawan bencana kekeringan. Namun belum meminta bantuan pengiriman bantuan air bersih.
Meski begitu ia menjelaskan pengiriman bantuan akan terus dilakukan dengan menyesuaikan permintaan warga yang membutuhkan air bersih.
Baca Juga: Dampak El Nino, Sawah di Mustikasari Bekasi Alami Kekeringan
Selama musim kemarau, hingga Senin ini BPBD Boyolali telah menyalurkan sebanyak 109 tangki. Dari total pengiriman tersebut, Kecamatan Tamansari menjadi lokasi terbanyak pengiriman air yakni sebanyak 36 tangki.
Kemudian disusul kecamatan Wonosamodro sebanyak 34 tangki, Kecamatan Kemusu sebanyak 22 tangki, dan Kecamatan Wonosegoro sebanyak 17 tangki.
"Kami telah mempersiapkan bantuan air bersih sebanyak delapan tangki untuk Desa Sambeng, Kacamatan Juwangi, karena sudah ada surat permintaan dari pemerintah desa setempat bahwa masyarakat membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari," katanya.
Baca Juga: Kekeringan Melanda Bogor, 35 Ribu Warga Krisis Air Bersih
Selain mengenai data kecamatan, jumlah desa yang membutuhkan air bersih paling banyak untuk Desa Kemusu (22 tangki), Guwo Wonosegoro (17 tangki), Jemowo Tamansari (14 tangki), Repaking Wonosamodro (13 tangki), Lampar Wonosamodro (12 tangki) dan desa lainnya di bawah tujuh tangki.