debat cawapres

Benarkah Banjarmasin Kasihan Seperti Klaim Cak Imin?

Pernyataan cawapres Muhaimin Iskandar soal Banjarmasin kasihan viral di jagat maya. Lantas, apa kata wali Kotanya?

Featured-Image
Lalu lintas di Flyover Jalan Ahmad Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto: apahabar.com/Bahaudin Qusairi

bakabar.com, JAKARTA - Pernyataan cawapres Muhaimin Iskandar soal Banjarmasin kasihan viral di jagat maya. Lantas, apa kata wali kotanya?

Ibnu Sina terlihat kebingungan. Namun begitu merespons santai meski sedikit bertanya-tanya.

"Apa salah Kota Banjarmasin ya? Jalan kompleks aja mulus-mulus. Luput lalu [ngasal, red]," jelas Ibnu Sina melalui pesan singkat kepada bakabar.com, Minggu (24/12).

Baca Juga: Cak Imin Bilang Banjarmasin-Balikpapan Kasihan!

Maksud Ibnu, jalan kompleks adalah jalan perkotaan. Yang perbaikan maupun pemeliharaannya menjadi tanggungan pemerintah kota.

Lain halnya bicara jalan penghubung antar kota. Yang berstatus milik provinsi. Jalan ini bukan menjadi tanggung jawab pemerintah kota, tapi provinsi.

Adalagi jalan nasional. Seperti halnya Jalan Ahmad Yani. Yang menghubungkan antarprovinsi. Dari Banjarmasin sampai Tabalong.

Baca Juga: [ANALISIS] Cak Imin Bilang Banjarmasin Balikpapan Kasihan

Tak hanya rumpun eksekutif. Anggota legislatif Sukrowardi juga bingung. Ia melihat perkara jalan rusak bukan menjadi prioritas masalah saat ini.

Buktinya Sukro berkata 670 km persegi (km2) total jalan kota di Banjarmasin sudah mulus 450 km2.

"Yang belum mulus memang ada. Itupun sedikit. Dan masih terbentur regulasi pemerintahan. Seperti hibah tanah dari pengembang," jelas anggota Komisi III DPRD Banjarmasin itu.

Baca Juga: Alasan Cak Imin Kasihan dengan Banjarmasin dan Balikpapan

Sukro sebenarnya mengapresiasi pernyataan Cak Imin. Itu dalam konteks memberi perhatian ke daerah. Apalagi Banjarmasin harus terus bersolek sebagai gerbang IKN.

Namun akan lebih bagus lagi jika kritik itu beralaskan data. "Jalan raya kota dari hulu ke hilir itu umumnya sudah mulus, jadi saya bingung juga yang dimaksud Cak Imin ini. Kalau tidak by data wajar jadi pertanyaan publik," ujarnya.

Penjelasan Cak Imin di halaman selanjutnya: 

HALAMAN
12
Editor


Komentar
Banner
Banner