bakabar.com, BARABAI – Upaya berbagai pihak untuk mencapai target vaksinasi sebesar 70 persen di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) terus digalakkan.
Berdasarkan data Dinkes HST per 10 Desember 2021, cakupan vaksinasi dosis pertama hingga ketiga mencapai 152.652.
Sementara dari sasaran vaksinasi yang ditarget sebanyak 204.402, untuk dosis pertama baru mencapai 49,57 persen, dosis ke dua hanya 24,33 persen. Sementara dosis boster atau dosis ketiga khusus tenaga kesehatan telah mencapai 110,4 persen.
Capaian vaksinasi ini masih jauh dari target 70 persen tadi. Sementara pemerintah pusat menarget akhir Desember ini sudah tercapai.
Upaya mendorong tercapainya target di HST ini telah dilakukan TNI-Polri, Dinkes dan Instansi lainnya. Termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) yang mendorong herd immunity warga Bumi Murakata agar tercapai.
Dalam seminggu ini, vaksinasi yang diinisiasi BIN tidak hanya masyarakat umum tetapi juga menyasar kalangan pelajar dan santri. Total, BIN telah menyalurkan 680 dosis vaksin Pfizer.
Vaksinasi untuk kalangan pelajar dan santri ini diberikan mengingat masih rendahnya angka cakupannya di HST.
Data Dinas Kesehatan HST mencatat baru 59,84 persen dosis pertama dan 20,07 persen dosis dua.
Dosis vaksin sebanyak 680 itu disalurkan ke masyarakat umum di Kecamatan Limpasu, para siswa di SMKN 1 HST, santri di Ponpes Al Muhajirin Pamangkih di Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU) dan Ponpes Raudhatul Muhibbin Maringgit di Kecamatan Batang Alai Utara (BAU).
Kepala BIN Daerah (Kabinda) Kalsel, Brigjen Pol Heri Armanto mengatakan kegiatan ini dilakukan mengikuti instruksi Presiden RI dan juga Kepala BIN RI untuk meningkatkan Herd Imunnity di Kalsel.
“Bertujuan untuk membentuk santri, santriwati, dan juga masyarakat yang sehat,” ucap Heri, Jumat (10/12).
Selain itu, kegiatan vaksinasi ini juga sebagai bentuk dukungan terhadap persiapan pembelajaran tatap muka terbatas.
“Karena vaksinasi sendiri menjadi salah satu syarat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran tatap muka,” terang Heri.
Dia berharap masyarakat yang belum agar segera mengikuti vaksinasi. Sebab menurutnya hal itu demi keamanan dan kesehatan bersama.
“Mari secara kesadaran, untuk menuju dan mengikuti vaksinasi ke tempat vaksinasi yang telah ditetapkan pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah, TNI, Polri, dan juga BIN, sehingga target 70 persen bisa tercapai diakhir tahun ini,” pesan Kabinda Heri.
Sementara itu, Ketua Ponpes, H Barmawi mengatakan ada 2.000 santri di tempatnya. Sementara yang sudah divaksin sudah 150 santri.
Pihaknya selalu menyosialisasikan vaksin setiap hari kepada santri untuk mendongkrak capaian vaksinasi.
“Hari Senin 13 Desember ada tambahan vaksin lagi sebanyak 70 dosis untuk 70 santri. Santri yang divaksin juga sudah mendapat izin orang tua dan wali,” kata Guru Barmawi, Kamis (9/12).
Selain para santri, para ustadz dan ustadzah di Ponpes Al-Muhajirin juga turut divaksin. Dari 150 orang 75 orang sdh divaksin. Mereka para ustadz dan ustadzah yang mendapat honor dari pemerintah daerah.
“Mau gak mau mereka harus divaksin, mengikuti anjuran pemerintah. Sebelumnya, kami selalu konsultasi ke para pengasuh dan mereka selalu mendukung (vaksinasi santri-red),” kata Barmawi.
Kata Barmawi, dua Ponpes tadi sangat mendukung dan menanti adanya vaksinasi. Selama ini pihak ponpes mengaku sudah menerima dosis vaksin dari BIN dan TNI-POLRI. Vaksin yang diterima yaitu Sinovac dan Pfizer.
“Bahkan kalau vaksin tidak tersedia di ponpes, kita suruh para santri ke puskesmas terdekat untuk ikut vaksin,” pungkas Barmawi.