“Mahasiswa kan ingin supaya ketua DPRD langsung yang menyampaikan hasil penandatanganan tuntutan mahasiswa (pada demo pertama) kepada presiden,” Rachmat menjelaskan kronologi awal kericuhan.
“Ternyata memang yang datang menemui mahasiswa adalah perwakilan dari Komisi I, dan beliau juga berpuasa, karena faktor itu kami minta beliau istirahat.”
Kejadian itulah yang menurut Rachmat menimbulkan provokasi sehingga aksi dorong terjadi. Versi kepolisian, ada empat anggota mereka yang terluka. Satu di antaranya mengalami sesak nafas.
“Ada yang luka di bagian kepala, pundaknya geser, kakinya keseleo, dan sudah dirawat ke RS Bhayangkara,” kata kapolresta.
Sementara itu, ada juga mahasiswa yang diamankan berjumlah 4 orang. Namun tak lama, kata kapolresta, mereka pun dikembalikan.
“Kami kembalikan mereka, karena ketua BEM-nya minta ke kami,” lanjut Rachmat.
Sebagai antisipasi aksi susulan, Polresta Banjarmasin dipastikan akan kembali menurunkan personel.
Sekali lagi, ia berpesan kepada para mahasiswa yang melakukan demo untuk menyampaikan aspirasi dengan damai.
“Kami ini pihak keamanan, hanya bertugas mengawal aksi,” pungkasnya.
Untuk diketahui, ada beberapa hal yang dituntut oleh ratusan massa gabungan pada demonstrasi siang tadi tadi. Berikut poinnya:
1. Mendesak DPRD Kalsel membuat surat tuntutan atas nama DPRD Provinsi Kalsel yang berisi:
“Kami dari DPRD Kalsel menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk angkat
suara perihal tuntutan mahasiswa Kalsel sebelumnya, dengan bukti
dokumentasi video dan rilis tertulis,
Kami DPRD Kalsel menuntut dan mendesak Presiden Joko Widodo untuk menerima dan
menyetujui tuntutan mahasiswa Kalsel sebagaimana terlampir di tuntutan sebelumnya.
Kemudian, menuntut Ketua DPRD Provinsi Kalsel Supian HK untuk mundur dari jabatannya, apabila
tidak dapat memenuhi tuntutan yang pertama.
Jenderal Lapangan Aksi #SaveKPK di Banjarmasin Terluka, Tangan-Kepala Berdarah