Tak Berkategori

Belajar Daring Membosankan, Guru di HSS ‘Jemput Bola’ ke Padang Batung

apahabar.com, KANDANGAN – Guru SD, dan SMP di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) turun langsung mengunjungi…

Featured-Image
Guru di SD Negeri Batu Bini mengunjungi muridnya, untuk memberikan pembelajaran langsung saat pandemi Covid-19. Foto: Istimewa

bakabar.com, KANDANGAN – Guru SD, dan SMP di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) turun langsung mengunjungi murid sebagai siasat belajar daring atau online akibat pandemi Covid-19.

Program ini dinamakan kegiatan Guru Kunjung. Guru kunjung, adalah kegiatan para guru SD dan SMP di HSS dengan mengunjungi murid secara langsung dari rumah ke rumah.

Menariknya, kegiatan belajar ini juga bisa dilakukan dengan berkelompok. Baik di tempat terbuka, atau didampingi guru secara langsung.

Di SD Negeri Batu Bini di Kecamatan Padang Batung misalnya. Siswa-siswi di sini yang sebagian besar tinggal di pegunungan, kesulitan mengakses internet jika harus belajar secara online.

“Pembelajaran secara online kurang efektif di SD kami. Sebab berada di daerah pegunungan,” ucap Kepala SD Negeri Batu Bini, Muhammad Sani kepada bakabar.com, Senin (3/8).

Belum lagi untuk membeli paket internetnya. Menurut Sani, ekonomi kondisi pandemi yang berpengaruh pada perekonomian masyarakat, akan menambah beban jika harus membelinya.

"Uang sepuluh ribu saja, mungkin sangat berarti bagi mereka di masa pandemi ini," ujarnya.

Pihaknya merasa perlu menerapkan sistem ini. Setiap kelas akan didatangi gurunya. Dibagi beberapa kelompok. Sesuai dengan protokol kesehatan, yakni satu kelompok maksimal lima siswa.

Kepala Disdik Kabupaten HSS, Siti Erma bilang latar belakang dilaksanakan Guru Kunjung, karena berbagai kendala yang terjadi saat anak didik melaksanakan pembelajaran online.

“Sebagian besar daerah di Kabupaten HSS tidak memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran secara daring, seperti akses jaringan internet belum memadai,” sebut Siti Erma.

Lalu, sebagian anak didik yang ekonomi keluarganya lemah, tidak memungkinkan untuk terus-menerus membeli paket internet.

Selanjutnya, keluarga atau orang tua tidak mungkin mendampingi anak-anak secara terus-menerus untuk belajar di rumah.

Sebab, orang tua memiliki kesibukan masing-masing seperti mencari nafkah atau bekerja.

“Kita tahu, belajar secara daring sangat tidak efektif, anak-anak sudah mulai bosan. Walau kita sudah bekerja sama dengan stasiun televisi dan radio lokal, tapi ternyata anak-anak mulai bosan juga,” ujar Erma.

Berbagai alasan itulah ucap Siti Erma, yang mendasari para guru memiliki inisiatif untuk melakukan kegiatan guru kunjung.

“Kita mendukung dan mengijinkan para guru, melaksanakan tugas ini dengan syarat sesuai dengan protokol kesehatan,” tuturnya.

Selanjutnya, Siti akan meminta tiap sekolah atau guru, melaporkan kepada Disdik kondisi dan hasil evaluasi selama melaksanakan guru kunjung.

Ia meyakini kegiatan guru kunjung itu menjadi pilihan yang terbaik untuk saat ini.

“Semoga kegiatan ini tidak menimbulkan efek yang negatif untuk anak dan pengajar kita,” pungkasnya.

Editor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner