Relax

Belajar dari Film ‘Mumun’ yang Diperankan Acha Septiasa: Haruskah Tali Jenazah Dilepas?

apahabar.com, JAKARTA – Bagaimana jadinya bila tali pocong jenazah lupa dilepas? Begitulah kiranya premis film Mumun,…

Featured-Image

bakabar.com, JAKARTABagaimana jadinya bila tali pocong jenazah lupa dilepas? Begitulah kiranya premis film Mumun, yang perdana tayang di layar lebar pada Kamis (1/9/2022) kemarin.

Film bergenre horor ini menuturkan kisah seorang gadis rupawan bernama Mumun yang tewas secara tragis. Di hari pemakamannya, sang penggali kubur yang bertugas, lupa melepaskan tali pocong jenazah Mumun.

Seolah tak tenang, arwah Mumun pun bergentayangan. Dalam bentuk pocong, gadis yang semula berniat menikah dengan kekasihnya ini menghantui seisi kampung. Dia meminta agar tali pocongnya dilepaskan, sembari membalaskan dendam kepada orang yang mencelakainya.

Premis dari film besutan Rizal Mantovani yang demikian tak jarang menimbulkan rasa penasaran. Benarkah arwah seseorang akan bergentayangan menjadi pocong bila tali jenazahnya tak dilepas? Atau, hal tersebut hanya mitos semata?

Sunah dalam Islam

Dalam Islam, jenazah memang wajib untuk dikafani. Namun, dalam proses pemakamannya, terkadang masih didapati perselisihan soal wajib tidaknya melepas tali pocong jenazah.

Berdasarkan sejumlah hadis yang dilansir dari muslim.or.id, Jumat (2/9), hukum melepas tali pocong adalah sunah atau dianjurkan. Para ulama berpendapat bahwa tali pocong tidak wajib dilepas, bahkan tak masalah bila dibiarkan tetap mengikat jenazah.

Salah satu hadis yang menyebut perihal hukum melepas tali pocong diriwayatkan Samurah bin Jundub, sebagaimana disebutkan Ibnu Qudamah dalam Al Mughni. Syaikh Abdul Aziz bin Baz menjelaskan, "Ikatan yang mengikat kafan itu dibuka semuanya (ketika di liang kubur). Ini lebih utama. Yang sunnah, semuanya dilepaskan di dalam kubur. Ketika ia diletakkan di dalam kubur, maka semua ikatannya dilepaskan dari awal sampai akhir, ini sunnah."

Tak Bakal Bergentayangan

Anggapan terkait arwah penasaran yang bakal bergentayangan bila tali pocongnya tak dilepas, ternyata hanyalah mitos belaka. Malahan, dalam Islam, kepercayaan ini merupakan kufarat yang batil, sebab bertentangan dengan akidah.

Dalil-dalil sahih telah menjelaskan tenang atau tidaknya mayat di alam kubur tergantung pada amalannya. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Muslim, di mana Rasulullah bersabda, "Ketika seorang insan mati, terputuslah amalnya kecuali tiga: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya."

Asal Usul Mitos Pocong Gentayangan

Barangkali Anda masih bertanya-tanya. Kalau memang arwah jenazah yang tali pocongnya dibiarkan terikat tidak bergentayangan, lantas dari mana mitos itu bermula?

Usut punya usut, rupanya cerita yang berkembang dari mulut ke mulut ini kian diramaikan dengan dongeng di radio. Sekira tahun 1980-an, sejumlah stasiun radio tengah gencar mengudarakan kisah-kisah horor, seperti pocong dan kuntilanak.

Gaya penuturan para peyiar terkesan sangat lancar, bak meyakinkan pendengar bahwa kisah ini bukan bualan semata. Isu tersebut terus berkembang seiring eksistensi film yang juga mengangkat tema hantu.

Demikianlah pembahasan mengenai wajib atau tidaknya tali pocong dilepas, sebagaimana yang dijadikan premis film Mumun. Kalau untuk Anda sendiri, apakah masih percaya dengan hal tersebut? (Nurisma)

Komentar
Banner
Banner