Berita Kalimantan Tengah

Begini Peran Masing-Masing Pelaku Sindikat Penjualan Madu Palsu di Kapuas

Seusai ditangkap Sat Reskrim Polres Kapuas, peran masing-masing dari anggota sindikat penjualan madu palsu juga dapat dikuak.

Featured-Image
Para tersangka sindikat penipuan penjualan madu palsu di Kapuas. Foto: Polres Kapuas

bakabar.com, KUALA KAPUAS - Seusai ditangkap Sat Reskrim Polres Kapuas, peran masing-masing dari anggota sindikat penjualan madu palsu juga dapat dikuak.

Total tujuh pelaku yang diamankan. Mereka masing-masing berinisial KG (43), HE (29), RG (49), MY (29), DZ (44), SG (47) dan AM (39). 

Tiga tersangka ditangkap di Tanah Laut, Kalimantan Selatan. KG ditangkap di Kecamatan Jorong, Selasa (1/8), disusul HE dan RG di Kecamatan Pelaihari.

Sedangkan tersangka MY, DZ, SG dan AM ditangkap di Jalan Beliang Barak Nomor 1 Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya.

Mereka menipu IU (78). Warga Jalan Kalimantan di Kelurahan Selat Hilir ini mengalami kerugian sekitar Rp62 juta, setelah madu yang dibeli dari pelaku ternyata palsu dan tidak laku dijual kembali.

"Dalam melancarkan aksi, para pelaku mempunyai peran dan tugas masing-masing," papar Kapolres Kapuas melalui Kasat Reskrim AKP Iyudi Hartanto, Rabu (2/8).

MY diketahui yang merupakan otak penipuan, juga berperan sebagai penyewa mobil dan penjual madu palsu.

Sedangkan AM dan MY berjualan madu hutan palsu. Lalu SG berperan seolah-olah sebagai orang yang akan membeli madu dalam jumlah besar.

Adapun HE berperan sebagai pemasak atau pembuat madu palsu. Kemudian DZ  bertugas mengantakan sepeda motor yang digunakan MY dan AM untuk menuju tempat korban.

Kemudian KG dan RG berperan sebagai pembantu memasak dan membungkus madu palsu.

"Madu palsu tersebut dibuat dari gula putih, backing powder, asam sitrun, kecap, air putih dan sarang tawon," jelas Iyudi Hartanto. 

"Selain di Kapuas, mereka juga beraksi di Pulang Pisau, Palangkaraya, Kotawaringin Barat dan Tanah Laut. Mereka menawarkan dan menjual madu hutan maupun madu kelulut kepada korban yang sedianya dijual kembali," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner