Piala Dunia U-20

Beda Sikap Gubernur Bali Soal Piala Dunia U-20: Dulu Mendukung, Kini Menolak!

Beda sikap Gubernur Bali I Wayan Koster soal pagelaran akbar Piala Dunia U-20 di Indonesia tengah menuai sorotan.

Featured-Image
Gubernur Bali, I Wayan Koster. (Foto: Bali Post)

bakabar.com, BANJARMASIN - Beda sikap Gubernur Bali I Wayan Koster soal pagelaran akbar Piala Dunia U-20 di Indonesia tengah menuai sorotan.

Di mana, I Wayan Koster sempat mendukung kejuaran kelompok umur terbesar dunia tersebut.

Tepatnya pada Januari 2023 lalu, dalam rapat bersama Menteri Pemuda dan Olahraga kala itu, Zainudin Amali.

"Prinsip kami siap pak [mendukung Piala Dunia U-20 2023]," ucap Wayan Koster dalam rapat dengan Amali pada 11 Januari lalu dikutip dari situs resmi Kemenpora.

Dalam rapat itu, Zainudin Amali menyatakan pemerintah daerah punya tanggung jawab setelah menandatangani persetujuan sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Zainudin bilang seluruh petinggi pemerintah daerah lokasi penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 sudah menandatangani perjanjian bertajuk Host City Agreement.

Tanggung jawab pemerintah daerah salah satunya berkaitan dengan infrastruktur yang bakal dipakai oleh tim peserta.

"Pada siang hari ini kita membahas salah satu yang menjadi tanggung jawab kita yang berkaitan dengan host city agreement yang sudah ditandatangani oleh masing-masing kita," kata Amali ketika itu.

"Host city agreement ini ditandangani oleh para pimpinan daerah setempat, di mana tempat pelaksanaan itu [Piala Dunia U-20] akan dilakukan," lanjut pria yang saat ini menjabat Wakil Ketua Umum PSSI.

Baca Juga: Pengamat Endus Andil Politikus di Balik Batalnya Drawing Piala Dunia U-20

Belakangan Wayan Koster menjadi salah satu petinggi daerah yang menolak kehadiran tim peserta Piala Dunia U-20 2023.

Ia menyoroti eksistensi Israel di turnamen junior level dunia tersebut.

Wayan Koster mengirimkan surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI yang isinya menolak timnas Israel berlaga di Bali dalam ajang Piala Dunia U-20.

Dalam dokumen surat Gubernur Bali itu, memiliki nomor T.00.426/11470/SEKRET perihal Penolakan Tim Israel Bertanding di Bali. Surat itu ditandatangani I Wayan Koster tertanggal 14 Maret 2023.

"Kami mohon agar Bapak Menteri mengambil kebijakan untuk melarang tim dari negara Israel ikut bertanding di Bali. Kami, Pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Bali," bunyi isi surat tersebut.

Penolakan tersebut kemudian berimbas pada keputusan FIFA membatalkan undian atau drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali. Sedianya agenda tersebut digelar pada 31 Maret mendatang.

Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga mengatakan pihaknya meyakini alasan FIFA membatalkan drawing Piala Dunia U-20 2023 di Bali karena penolakan I Wayan Koster.

"Kemarin kami sudah mendapat informasi dari FIFA, dalam pemberitahuan memang menyebutkan bahwa drawing di Bali telah dibatalkan oleh FIFA. Jadi ini adalah informasi yang kami dapat dari FIFA," ujar Arya, Minggu (26/3).

"Memang kami belum mendapat surat resmi dari FIFA, tetapi pesannya jelas karena adanya penolakan dari Gubernur Bali yang menolak tim Israel sehingga dengan sendirinya drawing tidak bisa dilaksanakan tanpa seluruh peserta," kata Arya melanjutkan.

Polemik pembatalan drawing Piala Dunia U-20 2023 memunculkan rumor tidak sedap terkait posisi Indonesia sebagai tuan rumah.

FIFA disebut bisa membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah dengan Argentina dan Qatar diklaim siap menggantikan posisi Indonesia.

Editor


Komentar
Banner
Banner