Nasional

Beda Pilihan Bisa Memicu Perceraian Hingga Pembunuhan, Berikut Datanya

apahabar.com, Jakarta – Jelang pilpres atau pemilu yang akan digelar 14 hari lagi, suhu politik makin memanas….

Featured-Image
ilustrasi perceraian. Foto-Net

bakabar.com, Jakarta- Jelang pilpres atau pemilu yang akan digelar 14 hari lagi, suhu politik makin memanas. Perbedaan politik bisa memicu terjadinya perceraian hingga pembunuhan.

Seperti dilansir detikcom, berdasarkan data yang dikutip dariwebsiteMahkamah Agung (MA), Rabu (3/4/2019), perbedaan pandangan politik menjadi salah satu alasan perceraian.

Pada tahun 2011 terjadi perceraian 334 pasangan, Tahun 2012 sebanyak 651 pasangan, dan tahun 2013 sebanyak 2.094 pasangan.

Baca Juga: Garuda Mendarat Darurat di Sri Lanka, Penumpang Diinapkan

Pada 2013, perceraian akibat perbedaan pandangan politik terbanyak terjadi di Jawa Timur. Saat itu ada pemilihan Gubernur Jawa Timur.

Tahun 2018, sebanyak 111.490 suami menceraikan istrinya, dan 307.778 istri menggugat cerai suaminya. Total ada 419.268 pasangan bercerai di 2018. Sayang, MA tidak merinci alasan perceraian itu lagi.

Selain perceraian, perbedaan pandangan politik membuat orang berkelahi hingga terjadi pembunuhan. Di Sampang, Jawa Timur, seorang lelaki tega menembak mati Saibuddin gara-gara perbedaan pandangan politik. Atas ulahnya, Idris dihukum penjara seumur hidup.

“Menyatakan terdakwa secara sah dan meyakinkan terbukti melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan tanpa hak memiliki senjata api dan amunisi, menjatuhkan hukuman seumur hidup,” kata ketua majelis hakim Budi Setyawan didampingi hakim I Gde Perwata dan Afrizal.

Baca Juga: Elektabilitas Jokowi di Kalsel Terus Meningkat

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner