bakabar.com, BANJARMASIN – Komitmen untuk memajukan pendidikan di Kalimantan Selatan, serius dilakukan Yayasan Haji Maming Enam Sembilan.
Yayasan yang didirikan Mardani H Maming (MHM) itu di antaranya menginisiasi pendirian program doktoral atau S3 Studi Pembangunan di Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Proses pendirian tersebut dimulai 2018, ketika Yayasan Haji Maming Enam Sembilan menggelontorkan miliaran rupiah beasiswa kepada 14 orang yang tertarik melanjutkan pendidikan S3 di Universitas Airlangga (Unair).
Ketika rencana tersebut mulai dicetuskan, ULM baru memiliki satu program doktoral untuk Ilmu Pertanian.
“Akhirnya diputuskan dibikin satu kelas khusus kerja sama antara ULM dengan Unair,” papar Ketua Program Studi Pembangunan, Yusuf Hidayat, kepada bakabar.com.
“Dengan demikian, mahasiswa S3 di Kalsel tidak perlu jauh-jauh untuk meneruskan pendidikan,” imbuhnya.
Singkat cerita, kelas kerja sama itu akan dinamai program studi Ilmu Sosial seperti yang tersedia di Unaik.
Namun rencana itu terkendala nomenklatur Pendidikan Tinggi (Dikti), sehingga penamaan Studi Ilmu Sosial tidak bisa dilakukan.
“Akhirnya nama yang dipilih adalah Studi Pembangunan. Rupanya respons kawan-kawan di pemerintahan daerah sangat bagus, karena jurusan ini dinilai lebih compatible,” beber Yusuf.
Salah seorang mahasiswa Studi Pembangunan, Toto Fachrudin, mengapresiasi kepedulian MHM dalam memajukan pendidikan di Banua.
“Itu menunjukkan kapasitas pemikiran dan visi Beliau yang besar untuk mendorong kemajuan banua melalui pendidikan,” papar Toto.
“Semoga kepedulian itu tidak hanya menjadi komitmen nyata dalam menunjukkan peran serta membangun daerah, tapi juga menjadi catatan amal jariyah,” imbuhnya.
Sementara mahasiswa Studi Pembangunan yang lain, Muhammad Noor, sempat tidak menyangka dapat meneruskan pendidikan hingga S3.
Biaya kuliah yang tinggi hampir mengurungkan niat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang doktoral.
“Awalnya memang sudah berniat menyambung pendidikan ke S3. Makanya ketika mendapatkan beasiswa, saya begitu bersyukur,” papar Muhammad Noor.
“Juga tidak menyangka, karena kami yang berdomisili di Tabalong dapat merasakan program Yayasan Haji Maming,” tandas dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong ini.
Dilengkapi: Rizal Khalqi