Mati Batang Otak

Batang Otak Mati, Hidup juga Mati?

Seorang anak di Bekasi mengalami mati batang otak setelah operasi amandel. Tak lama ia juga dinyatakan meninggal dunia tanpa pernah sadar kembali.

Featured-Image
Ibunda A menangis di samping peti jenazah. Foto: apahabar.com/Mae Manah

bakabar.com, JAKARTA - Seorang anak di Bekasi mengalami mati batang otak setelah operasi amandel. Tak lama ia juga dinyatakan meninggal dunia tanpa pernah sadar kembali.

A, seorang bocah berusia 7 tahun didiagnosis mati batang otak setelah menjalani operasi amandel di RS Kartika Husada, Jatiasih, Kota Bekasi. Dia dinyatakan meninggal dunia pada Senin (2/10) pukul 18.45 WIB.

Orang tua A, Albert Francis mengungkap bahwa anaknya mendapat rujukan dari Puskesmas ke rumah sakit pada 7 September karena amandel. Pihak RS Kartika Husada menyatakan amandel A harus dioperasi. Pada 19 September lalu operasi dilakukan selama sekitar 1 jam. Tim dokter menyatakan operasi berjalan lancar.

Tapi setelah operasi kondisi A malah memburuk. Dia sempat mengalami henti napas dan henti jantung. Dokter kemudian melakukan resusitasi jantung dan memasang ventilator.

Baca Juga: Alami Mati Batang Otak Usai Operasi, Begini Kata RS Kartika Husada

"Kemudian anak saya mengalami kejang-kejang yang hebat sampai harus ditidurkan kembali agar tidak mempengaruhi pemulihan operasinya," demikian diceritakan Albert Francis kepada bakabar.com.

Tapi A terus mengalami penurunan tingkat kesadaran. "Pada Jumat malam, pihak dokter mendiagnosa anak saya sudah mati batang otak berdasarkan nilai Glasgow Coma Scale (GCS) anak saya," ujarnya.

Mati Batang Otak Menurut Penjelasan Medis

Batang otak adalah bagian otak yang terletak di dasar otak dan terhubung ke saraf tulang belakang. Selain itu, bagian otak ini juga berperan sebagai penghubung antara otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), dan saraf tulang belakang. Batang otak berperan penting sebagai pusat kendali berbagai fungsi tubuh.

Mengutip National Health Service di laman NHS.uk, kematian otak (juga dikenal sebagai kematian batang otak) adalah ketika otak tak lagi berfungsi. Artinya, mereka tidak akan sadar kembali atau bisa bernapas tanpa bantuan.

Ilustrasi batang otak. Sumber: Carevo
Ilustrasi batang otak. Sumber: Carevo

Mati batang otak atau brain death adalah hilangnya seluruh fungsi otak secara permanen, termasuk batang otak. Tiga temuan penting dalam kematian otak adalah koma, tidak adanya refleks batang otak, dan apnea.

Seseorang yang mengalami mati otak secara hukum dipastikan telah meninggal. Mereka tidak memiliki peluang untuk sembuh karena tubuh mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa alat bantu hidup buatan. Jika seseorang mengalami mati otak, kerusakannya tidak dapat diperbaiki.

Mungkin membingungkan jika diberi tahu bahwa seseorang mengalami kematian otak, karena mesin pendukung kehidupannya akan menjaga jantungnya tetap berdetak dan dadanya akan terus naik dan turun setiap kali bernapas dari ventilator.

Baca Juga: Kronologis Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel di Bekasi

Namun mereka yang mengalami mati batang otak tidak akan pernah sadar kembali atau bisa bernapas sendiri lagi. Mereka sebenarnya sudah mati.

Beberapa penyebabnya adalah sebagai berikut:
1.Henti jantung, ketika jantung berhenti berdetak dan otak kekurangan oksigen
2.Serangan jantung, ketika suplai darah ke jantung tiba-tiba tersumbat
3.Stroke, ketika suplai darah ke otak tersumbat atau terganggu
4.Pembekuan darah, ketika terjadi penyumbatan pada pembuluh darah yang mengganggu atau menghalangi aliran darah ke seluruh tubuh
5.Cedera kepala yang parah
6.Pendarahan otak
7.Infeksi, seperti ensefalitis
8.Tumor otak

Kartika husada
RS Kartika Husada Jatiasih, Kota Bekasi. Foto: bakabar.com/Mae Manah

Penjelasan RS Kartika Husada

Perwakilan Manajemen RS Kartika Husada Bekasi Rahma Indah Permatasari membenarkan, pascaoperasi amandel perkembangan kondisi pasien A tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

“Pada perawatan hari ke-4 tim dokter mendiagnosa pasien yang diduga mengalami mati batang otak secara klinis dengan melakukan beberapa pemeriksaan,” kata Rahma, Jumat (29/9) malam.

Menurut Rahma, menurunnya kondisi pasien A pascaoperasi amandel merupakan hal di luar kendali RA Kartika Husada. Pasalnya, pihak rumah sakit telah melakukan semua penanganan sesuai standar operasional prosedur (SOP).

Editor


Komentar
Banner
Banner