bakabar.com, BANJARBARU - Wakil Rakyat asal Kalimantan Selatan mengusulkan pemindahan rute rel kereta api di Banua. Namun, rencana ini ternyata belum diketahui Bappeda Kalsel.
"Jujur, kami belum dapat informasi lengkap perihal itu," kata Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor, Sabtu (1/10).
Dalam waktu dekat, kata dia, Bappeda Kalsel akan mengadakan rapat dengan sejumlah pihak terkait. Berbeda dengan anggota DPR RI asal Kalsel, dia justru menyebut rutenya tetap Tanjung - Banjarmasin dengan ditunjang keberadaan sejumlah stasiun.
Mulai dari stasiun Murung Pudak, Tanta, Batumandi, Muara Gambah, Barabai dan Pandanu di Hulu Sungai Tengah (HST). Lalu ada stasium Kandangan dan Sungai Raya di Kandangan.
“Kalau di Kabupaten Tapin, ada stasiun Rantau, Pulau Pinang dan Pasar Lama,” ujarnya.
Selain itu, juga ada stasiun Bawahan Selan, Martapura, dan Gambut di Kabupaten Banjar dan stasiun Syamsudin Noor di Banjarbaru.
“Terakhir, di Banjarmasin dengan stasiun Trisakti,” imbuh Ariadi.
Meski sudah merencanakan pembangunan stasiun dan rutenya, tapi dia justru belum tahu investor pembangunan rel kereta api tersebut.
Sesuai rencana awal, sedianya pemerintah bakal membangun rel sepanjang puluhan kilometer dari Tanjung menuju Banjarmasin. Namun, setelah studi kelayakannya selesai, ide untuk mengalihkan rute ke Jorong, Kabupaten Tanah Laut mencuat.
Peralihan rute tentu saja berkelindan dengan rencana pemerintah menjadikan Jorong sebagai kawasan ekonomi khusus.
Secara geografis, letak Jorong juga lebih strategis. Sebab, pada posisinya lebih dekat dengan jalur perdagangan internasional.
Soal kereta api, pemerintah sendiri bakal memproyeksikannya sebagai sarana angkutan hasil kebun dan tambang. Tak hanya distribusi, ini juga menguntungkan dari sisi industri. Sebab, Jorong diproyeksi sebagai zona khusus mengolah bahan mentah menjadi siap pakai.
