bakabar.com, BANJARBARU – Situasi pandemi Covid-19 membuat perekonomian masyarakat ikut jadi lesu.
Tak sedikit warga yang berpenghasilan harian dan kategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) terkena imbas wabah penyakit menular ini dari sektor ekonomi. Termasuk di sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan.
Lesunya perekonomian membuat pemenuhan kebutuhan pokok juga turut seret.
Hal ini dipengaruhi oleh minimnya, bahkan terancam hilangnya sumber penghasilan dari sebagian warga terdampak.
Melihat hal ini, sesama Movement yang merupakan akronim dari gerakan Sepatu Gasan Meratus (SESAMA) mencoba menginisiasi aksi sosial secara kolektif.
Dalam hal ini, mengadakan program BERSATU (Berdonasi Lewat Sepatu).
BERSATU secara umumnya adalah bentuk donasi dari rakyat untuk rakyat. Yang mana mencoba membantu pengadaan sekaligus pendistribusian paket bantuan sembako kepada masyarakat di Kalsel yang terdampak Covid-19. Khususnya mereka yang punya profesi di jalanan.
Project Leader SESAMA, Muhammad Rifani menerangkan bahwa SESAMA awalnya adalah gerakan yang fokus di sektor pendidikan anak di pedalaman Meratus.
Namun, karena situasi mendesak sekarang, maka pihaknya memutuskan melakukan refocusing program merespons dampak pandemi ini.
“Karena adanya anjuran untuk tidak melakukan kegiatan dan juga menjaga jarak. Program pengadaan sepatu untuk pelajar di pedalaman Meratus sementara kami tunda. Sekarang kami melihat urgensi ada pada penanggulangan pandemi ini, khususnya warga terdampak,” ujar Rifani kepada bakabar.com, Sabtu (25/4) pagi
Program BERSATU disebutnya sudah resmi dilaunching pada tanggal 13 April lalu. Aksi ini akan berfokus untuk menjaring para calon donatur yang ingin berdonasi melalui sepatu yang masih laik pakai.
Nantinya, sepatu hasil donasi terangnya akan dilelang amal secara daring. Yakni melalui platform instagram dengan akun resmi @sepatugasanmeratus.
“Kita menyebutnya sepatu bekas jadi beras. Jadi, sepatu ini akan dikonversi menjadi paket sembako,” jelasnya.
Adapun, paket sembako dipilih lantaran untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok warga terdampak. Sekaligus, dijelaskannya bahwa aksi ini semaksimal mungkin dapat menciptakan ekosistem yang saling mendukung.
“Paketnya akan kami beli dari warung-warung milik warga. Jadi sembari turut membantu perekonomian warga yang berjualan. Juga, seluruh hasil lelang dari setiap sepatu yang terjual bakal dibelikan sembako,” tambahnya.
Dalam pendistribusian sembako, Rifani menyebut telah bekerjasama dengan yayasan berbasis sosial dan kemanusiaan. Sehingga ia meyakini bahwa target bantuan telah tepat sasaran berdasarkan data yang dimiliki yayasan tersebut.
Ditanyakan apakah ada kriteria khusus untuk sepatu yang boleh didonasikan? Ia menyebut jika sebetulnya tidak ada terkait kriteria tersebut.
“Yang terpenting donatur ikhlas dan sepatunya masih laik pakai. Alhamdulillah sudah ada beberapa pasang yang kami terima,” ungkapnya.
Kemudian, mengapa memilih sepatu sebagai media donasi? Kenapa tidak memilih format donasi langsung berupa uang tunai. Rifani menjelaskan kalau pihaknya ingin memberikan pengalaman berbeda kepada publik dalam hal aksi sosial.
“Gerakan ini dari awal memang berkomitmen untuk menggelar aksi yang berhubungan dengan sepatu. Lalu, kita juga melihat ada fenomena dimana sepatu yang sudah tidak muat bakal terbengkalai. Nah, ketimbang tidak bermanfaat, kita berpikir lebih bijak bisa didonasikan,” jelasnya.
Sementara itu, PIC program BERSATU, Ahmad Ridho menambahkan jika ada masyarakat yang mau berdonasi bisa menghubungi pihaknya. Baik melalui kontak offisial Whatsapp +62 812-6111-936 atau menghubungi akun Instagram mereka.
“Tentu kami berharap dukungan dan partisipasi masyarakat semua untuk saling menguatkan dan bahu membahu menanggulangi situasi ini. Kami percaya, sekecil apapun bantuannya tentu sangat bermanfaat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, bagi yang mau turut serta dalam aksi ini, dapat menghubungi kontak yang tertera.
Narahubung: +62 822-5037-9647 (Ridho)
Email: [email protected]
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Syarif