bakabar.com, Rantau – Sampah memang masalah untuk setiap lingkungan, baik perkotaan maupun masyarakat desa.
Kultur masyarakat yang sebagian telah mendarah daging untuk membuang sampah sembarangan membuat lingkungan tercemar.
Koordinator Bank Sampah Bastari Rantau, Hendra Gunawan mengungkapkan, untuk mengubah kultur masyarakat khususnya yang ada di Rantau, maka dibangunlah Bank Sampah Go Green Bastari Rantau.
Bank sampah ini merupakan pemberian langsung dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) RI untuk Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tapin.
Hendra mengatakan, hingga saat ini atau sejak 3 bulan setelah diresmikan Bank Sampah yang dikelola oleh Forum Komunitas Hijau (FKH) Go Green Bastari Tapin mulai memikat masyarakat untuk menjadi nasabah bank sampah, perlahan tapi pasti mereka optimis bisa membuat masyarakat Rantau untuk menjadi nasabah.
“Saat ini sudah berjalan tiga bulan, Alhamdulillah masyarakat sekitar sudah paham akan pentingnya sampah, sudah ada beberapa orang pemuda, masyarakat sekitar bahkan ASN Tapin, sekolah sekolah dan perusahaan perusahaan yang ada di Tapin untuk menjadi nasabah kami,” katanya kepada bakabar.com, Rabu (19/6) di Bank Sampah Go Green, Jalan Datu Aling, Kecamatan Tapin Utara.
Koordiantor sekaligus Penanggung Jawab FKH Go Green Bastari mengaku sangat bersyukur, karena pihaknya dibangunkan bank sampah. Untuk itu pihaknya memiliki target seluruh masyarakat seputaran kota Rantau bisa menjadi nasabah Bank Sampah Go Green Bastari
Namun pihaknya juga mengakui ada kendala terlebih untuk sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Saat ini dirasa Hendra Gunawan masih banyak kalangan masyarakat yang kurang sadar akan bahaya sampah untuk lingkungan.
“Sampah ini sebenarnya sangat mengancam masa depan masyarakat Tapin, seperti halnya ‘bom waktu yang suatu saat bisa meledak membuat lingkungan kita tidak nyaman. Saya rasa kurang efektif sosialisasi dengan cara himbauan-himbauan tulisan dan visual, saat ini kami akan terjun langsung untuk pendekatan secara face to face mengedukasi masyarakat dan mengajak untuk menabung di bank sampah,” ujarnya.
Gunawan mengungkapkan, pihaknya berencana pada Juli ini akan mengelola pupuk kompos dan dia berharap ada pembelinya. "Saat ini sudah tersedia 2 unit mesin, pertama mesin pencacah plastik dan kedua unit mesin pembuat pupuk kompos," pungkasnya.
Baca Juga: Pasca Remaja Tenggelam, Kapolres: Waspada Beraktifitas di Sekitar Sungai
Baca Juga: Hujan Lebat, Warga Jalan Antasari Keluhkan Banjir Setinggi Mati Kaki
Reporter: AHC05Editor: Aprianoor