Kinerja Emiten Swasta

Bank Jago Bukukan Pertumbuhan Kredit Syariah Rp9,43 Triliun pada 2022

PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil membukukan pertumbuhan penyaluran dan pembiayaan syariah sebesar Rp9,43 triliun sepanjang tahun 2022.

Featured-Image
Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar dalam Media Briefing di Jakarta. Foto: Antara

bakabar.com, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil membukukan pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp9,43 triliun sepanjang tahun 2022.

Angka tersebut lebih tinggi 76 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pada 2021, penyaluran kredit dan pembiayaan syariah perusahaan mencapai Rp5,37 triliun.

Selain itu, perusahaan mencatat laba sebelum pajak mencapai Rp20 miliar pada akhir Desember 2022 atau tumbuh dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp9 miliar.

“Kami terus mencermati potensi risiko tetapi tetap memanfaatkan setiap peluang yang mungkin muncul untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan,” Kata Direktur Utama Bank Jago, Kharim Siregar seperti yang dikutip Antara, Minggu (19/3).

Baca Juga: KLHK Apresiasi Tata Kelola Berkelanjutan PT Tunas Inti Abadi

Baca Juga: Melanggar Aturan, KKP Hentikan Reklamasi Tambang Nikel di Morowali

Laba tersebut didapatkan dari kombinasi pertumbuhan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah serta pertumbuhan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

“Pertumbuhan ini tercapai berkat kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya,” imbuhnya.

Penyaluran kredit dan pembiayaan syariah dilakukan secara hati-hati dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross berada pada level 1,8 persen di 2022 atau di bawah rata-rata industri perbankan.

“Kolaborasi adalah cara yang paling efektif. Kami melakukannya dengan tetap memperhatikan risiko kredit agar Bank Jago dapat tumbuh secara berkelanjutan,” Imbuhnya.

Baca Juga: Dorong Ekspor, Kemendag dan Swiss Jalin Kerja Sama Promosi Perdagangan

Baca Juga: Jaga Stabilitas Harga Komoditas Pangan, Pemkot Medan Gelar Pasar Murah

Dari sisi pendanaan, Bank Jago berhasil menghimpun DPK sebanyak Rp8,27 triliun per akhir 2022 atau meningkat 125 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp3,68 triliun.

Peningkatan DPK didorong oleh pertumbuhan current account and savings account (CASA) sebesar 238 persen dari Rp 1,68 triliun pada 2021 menjadi Rp5,67 triliun pada 2022.

Pertumbuhan yang signifikan tersebut mendorong peningkatan porsi CASA terhadap DPK mencapai 69 persen pada 2022 atau meningkat dari 46 persen pada 2021.

Baca Juga: Siap-Siap PANRB Buka Lowongan Staf Ahli dan Deputi, Simak Kriterianya

Per akhir Desember 2022, aset Bank Jago tercatat mencapai Rp16,97 triliun atau tumbuh 38 persen dari Rp12,31 pada akhir Desember 2021.

“Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 83 persen yang menunjukkan permodalan yang kuat untuk ekspansi bisnis ke depan,” jelasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner