bakabar.com, PULANG PISAU – Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah di Kabupaten Pulang Pisau kembali direndam banjir.
Akibat banjir tersebut, ratusan kendaraan terpaksa mengantre hingga menyebabkan kemacetan sepanjang satu kilometer.
"Banjir ini mungkin karena adanya dorongan air dari daerah Tumbang Rungan akibat curah hujan yang tinggi," ujar Wakapolsek Kahayan Tengah, Ipda Agus Basuki,
saat diwawancarai, Jumat (5/11) sore.
Kawasan Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah itu merupakan jalur penghubung ke sejumlah kabupaten dan kota di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Pulang Pisau.
Banjir ini merupakan yang kedua kali terjadi pada tahun ini. Penyebabnya diduga karena faktor cuaca yang ekstrem dalam sepekan terakhir, khususnya di bagian hulu Daerah Aliran Sungai Kahayan yang diguyur hujan dalam intensitas tinggi.
Sejumlah pengendara roda dua dari arah kota Palangka Raya dan dari arah Kabupaten Barito Selatan, terpaksa menggunakan perahu untuk melewati titik banjir tersebut.
Meski kondisi banjir saat ini belum mengalami peningkatan yang signifikan seperti yang terjadi pada Agustus lalu, namun kelancaran arus lalu lintas kendaraan, baik angkutan penumpang maupun angkutan logistik menjadi terganggu.
Bahkan banjir yang saat ini terjadi juga menghambat jalannya proyek pembangunan jembatan layang atau Pile Slab sepanjang tiga kilometer di lokasi banjir tersebut
Pembangunan jembatan layang ini dijadwalkan rampung pada 2022 mendatang.
Sementara itu, salah satu pengendara, Saito, terpaksa harus menggunakan jasa perahu untuk melewati banjir.
"Sudah sering seperti ini, Mas. Kalau banjir terpaksa harus naik perahu biar bisa melintas dan melanjutkan perjalanan, tarifnya 50 ribu sekali menyeberang," ujarnya.
Banjir di Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah ini diprediksi akan meningkat jika di wilayah hulu Sungai Kahayan terus terjadi hujan dengan intensitas tinggi.