Bencana Alam

Banjir dan Longsor Telan 5 Korban Jiwa, Kepala BNPB Terbang ke Manado

Banjir bandang dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat (27/1) mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan ratusan orang mengungsi.

Featured-Image
Banjir menggenagi kota Manado. Foto/Dok.BNPB

bakabar.com - JAKARTA - Banjir bandang dan tanah longsor di Kota Manado, Sulawesi Utara yang terjadi sejak Jumat (27/1) telah menewaskan lima orang. Selain itu ratusan warga mengungsi akibat bencana tersebut.

Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperlihatkan banjir telah merendam 34 desa/kelurahan dan 9 kecamatan dengan tinggi muka air 80-300 sentimeter. Banjir tersebut merenggut satu korban jiwa.

Pada waktu bersamaan, tanah longsor terjadi di Kelurahan Kairagi Weru. Peristiwa tersebut menelan empat korban jiwa, satu luka berat, dan dua lainnya luka ringan. Di lokasi berbeda, tanah longsor juga terjadi di Lingkungan IV Kelurahan Kairagi 1, Kecamatan Mapanget.

Bencana tanah longsor telah merusak 53 rumah warga, termasuk 1 tempat ibadah. Banjir disertai longsor telah membuat 1.021 warga terpaksa mengungsi ke beberapa lokasi, seperti di Kecamatan Tikala sebanyak 209 jiwa, Kecamatan Paal 2 261 jiwa, Kecamatan Tuminting ada 50 jiwa, Kecamatan Singkil sebanyak 460 jiwa dan Kecamatan Wanang 41 jiwa.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru 2023, BPBD Rilis Lokasi Rentan Bencana di Jakarta

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto  terbang menuju Kota Manado hari ini, Sabtu (28/1) pagi. Kunjungan Kepala BNPB untuk melihat langsung situasi dan kondisi terkini pascabanjir dan tanah longsor.

"Pagi ini kami dari BNPB menuju ke Manado untuk melihat langsung seperti apa kondisi terkini sekaligus guna memastikan penanganan darurat ini dilakukan dengan baik dan mengutamakan keselamatan masyarakat. Karena itu adalah hukum yang tertinggi," ujar Suharyanto dalam keterangan tertulis yang diterima bakabar.com.

Kepala BNPB beserta rombongan dan  pemerintah daerah setempat dijadwalkan meninjau lokasi terdampak dan memberikan bantuan berupa Dana Siap Pakai (DSP). Selain itu turut diberikan bantuan lain berupa logistik dan peralatan, sesuai kebutuhan dasar warga terdampak.

Bantuan DSP untuk Kota Manado adalah sebesar Rp500 juta dan logistik senilai Rp250 juta. Sedangkan untuk peralatan meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, 25 tenda ukuran 3x4 dan 25 tenda ukuran 4x4.

Baca Juga: Pemprov DKI Gandeng BNPB untuk Mengantisipasi Cuaca Ekstrem

Sementara bantuan DSP untuk Provinsi Sulawesi Utara sebesar Rp700 juta dan logistik senilai Rp300 juta. Khusus peralatan meliputi selimut 3.000 lembar, matras 3.000 buah, terpal 3.000 unit, tenda ukuran 3x4 sebanyak 50 buah dan tenda ukuran 4x4 sebanyak 50 buah.

BNPB juga memberikan dukungan DSP kepada Pemerintah Kabupaten Sangihe untuk operasional dan penanganan banjir sebesar Rp500 juta dan logistik senilai Rp250 juta.

Juga sejumlah peralatan, meliputi 2.000 selimut, 1.000 matras, 1.000 terpal, tenda ukuran 3x4 sebanyak 25 buah dan tenda ukutan 4x4 sebanyak 25 buah.

Editor


Komentar
Banner
Banner