News

Bandara H Asan Sampit Dikembangkan, Anggota DPRD Minta Permukiman Warga tak Tersisihkan

Anggota DPRD Kotim, Dadang H Syamsu mengingatkan agar percepatan pembangunan Bandara H Asan tidak menimbulkan ketimpangan sosial di masyarakat.

Featured-Image
Bandara H Asan Sampit. Foto: Net

bakabar.com, SAMPIT - Pengembangan Bandara H Asan Sampit yang tengah dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, mendapat apresiasi dari kalangan legislatif. 

Anggota DPRD Kotim dari Daerah Pemilihan (Dapil) III, Dadang H. Syamsu, menilai langkah tersebut sebagai upaya strategis dalam mempercepat pembangunan dan membuka pintu masuk ekonomi baru bagi daerah.

“Kami mengapresiasi ikhtiar pemerintah daerah, khususnya Bupati Kotim, dalam mendorong percepatan pembangunan melalui pengembangan bandara. Ini merupakan langkah positif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Kotim,” ujar Dadang, Minggu (25/5/2025).

Namun demikian, ia mengingatkan agar percepatan pembangunan tersebut tidak menimbulkan ketimpangan sosial. Menurutnya, kawasan permukiman yang berada di sekitar bandara, seperti Bengkirai, harus mendapat perhatian khusus agar tidak tertinggal dari sisi pembangunan infrastruktur dan layanan dasar.

“Percepatan pembangunan yang tidak merata justru bisa menimbulkan kesenjangan. Wilayah seperti Bengkirai yang berbatasan langsung dengan bandara harus mendapat pemenuhan kebutuhan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan air bersih,” tegasnya.

Dadang juga menyoroti pentingnya melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Dengan adanya partisipasi aktif masyarakat, pembangunan akan lebih tepat sasaran dan berdampak langsung pada peningkatan kualitas hidup warga.

“Jangan hanya mengejar cepatnya pembangunan, tapi abaikan keterlibatan masyarakat. Libatkan mereka melalui dialog agar hasil pembangunan benar-benar memberikan manfaat besar bagi mereka yang terdampak langsung,” tambahnya.

Ia berharap, pembangunan ke depan tidak hanya fokus pada infrastruktur besar, tetapi juga menyentuh aspek keadilan sosial dan pemerataan.

“Jangan sampai ada wilayah yang merasa ditinggalkan di tengah kemajuan yang dirasakan sebagian lainnya,” pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner