Tak Berkategori

Balikpapan Waspada Virus Baru D614G, Diduga Pemicu Tingginya Kasus Covid-19

apahabar.com, BALIKPAPAN – Virus jenis baru bernama D614G menjadi atensi di Indonesia. Bagaimana tidak, virus yang…

Featured-Image
Ilustrasi virus D614G mutasi Covid-19. Foto-Shutterstock/Petershreibex.media via Kompas.com

bakabar.com, BALIKPAPAN – Virus jenis baru bernama D614G menjadi atensi di Indonesia.

Bagaimana tidak, virus yang bermutasi dari Covid-19 ini rupanya memiliki efek penularan yang lebih cepat.

Sehingga pemerintah meminta masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan.

Tanpa terkecuali di Kota Balikpapan yang merupakan pintu gerbang Kalimantan Timur.

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengakui bahwa virus D614G ini perlu diwaspadai. Sebab kota Balikpapan menjadi salah satu yang berpotensi tertular lantaran aktivitas keluar masuk warga dari luar kota cukup tinggi.

“Jadi yang dominan saat ini bukan lagi virus Wuhan, tapi virus corona yang sudah bermutasi, yakni jenis D614G. Karena Balikpapan posisinya pintu gerbang Kaltim, pergerakan orang sangat tinggi. Maka risiko penularan juga cukup tinggi,” katanya usai pers rilis di halaman Pemkot Balipapan, Senin (1/2/2021).

Wanita yang kerap disapa Dio ini menjelaskan bahwa virus tersebut dapat menularkan dengan cepat yakni hanya sekitar 3 sampai 4 hari masa inkubasi. Berbeda dengan Covid-19 yang menularkan yang masa inkubasinya 14 hari.

“Ya penularannya cukup cepat, yakni bisa 3 sampai 4 hari. Makanya cukup diwaspadai,” ujarnya.

Bukan tidak mungkin tingginya angka Covid-19 di Kota Balikpapan diduga disebabkan karena adanya virus jenis baru ini.

Hanya saja pihaknya tidak bisa memastikan lantaran harus diteliti terlebih dahulu melalui laboratorium biomolekuler.

“Mungkin ya, tapi itu belum bisa dipastikan karena harus diteliti dulu,” ungkapnya.

Hanya saja untuk penelitian laboratorium biomolekuler terbatas dan tidak ada di Balikpapan.

Meski begitu ia berharap masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan, apalagi di tengah PPKM seperti ini juga diminta tetap menjalankan 5M.

“Ada 12 atau 13 laboratorium biomolekuler yang ditunjuk oleh Kemenkes untuk meneliti itu,” pungkasnya.

img

Kepala Dinas Kesehatan Balikpapan, Andi Sri Juliarty. Foto-bakabar.com/Riyadi

Komentar
Banner
Banner